ERA.id - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menginstruksikan Kadisdikbud Pemkab Pamekasan, untuk mencari tempat tinggal bocah viral yang putus sekolah dan kini menjual es keliling.
"Saya telah meminta Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini untuk menindaklanjuti turun ke lapangan mengecek kebenarannya. Jika memang terkendala biaya, Pemkab siap membantu. Saya berkomitmen agar anak tersebut bisa mengenyam pendidikan, bukan hanya tingkat dasar tapi hingga perguruan tinggi," katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu kemarin.
Bocah putus sekolah dan viral di sejumlah media sosial itu setelah menjadi penjual es keliling dan itu dilakukan untuk membantu orang tuanya.
Bocah ini mengaku terpaksa berhenti sekolah karena tidak punya biaya, sehingga yang bersangkutan menjadi penjual es keliling.
"Karena itu, saya langsung meminta Pak Kadis untuk mengecek keberadaan anak tersebut," ujar Bupati.
Ia menuturkan, berdasarkan keterangan Kepala Disdikbud Pamekasan, bahwa orang tua beserta anak tersebut sudah pernah didatangi ke rumahnya, jauh sebelum video itu viral.
Kepada anak yang sedang viral itu sudah ditawari sekolah gratis hingga perguruan tinggi. Pak Kadis juga menjelaskan tentang pentingnya mengenyam pendidikan, terutama bagi anak usia sekolah seperti dia.
Akan tetapi, anak tersebut tidak berkenan. Alasannya mau membantu orang tua dan orang tua si anak juga keberatan apabila anaknya sekolah.
"Kiranya perlu keterlibatan semua pihak, terutama keluarga dan kerabat agar anak itu mau kembali ke sekolah. Dukungan moral dari para tokoh masyarakat juga sangat penting, mengingat tugas pendidikan bukan hanya ada pada pemerintah," kata bupati.
Sebenarnya, sambung dia, untuk saat ini biaya bukan lagi menjadi satu-satunya alasan untuk mengenyam pendidikan.
Pemerintah pusat telah menggratiskan pendidikan dari SD hingga jenjang SLTA dengan program wajib belajar 12 tahun gratis. "Artinya seluruh warga Indonesia bisa bersekolah tanpa biaya," ucap dia.
Pemkab Pamekasan juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan. Pemkab Pamekasan memiliki program beasiswa santri untuk anak-anak lulusan SD/MI untuk mengenyam pendidikan di pesantren.
Ada sekitar 5.000 santri jenjang SLTP yang sudah dibiayai pendidikannya di pesantren oleh Pemkab Pamekasan. Mereka mendapatkan beasiswa masing-masing Rp500 ribu per bulan.
Di samping itu, Pemkab Pamekasan juga memberikan beasiswa kedokteran bagi anak-anak kurang mampu untuk melanjutkan studi di fakultas kedokteran Unair Surabaya. Yang menyeleksi dari Unair, sementara Pemkab memfasilitasi biayanya. Termasuk Pemkab Pamekasan juga memberikan beasiswa kepada siswa untuk melanjutkan kuliah ke Yangzhou Polytechnic Institute, China.
Bupati Baddrut Tamam lebih lanjut menjelaskan, program beasiswa pendidikan itu dalam rangka mempersiapkan SDM unggul dan mumpuni, serta siap menjadi pemimpin di masa depan, menjadi generasi yang bermanfaat bagi sesama, rahmatan lil 'alamin, serta bisa membawa perubahan dan kemajuan ke arah yang lebih baik bagi Indonesia, khususnya Kabupaten Pamekasan.