Ganjar Ajak Ibu Hamil Rutin Periksa Kandungan Cegah Stunting Sejak Dini

| 26 Jul 2023 17:20
Ganjar Ajak Ibu Hamil Rutin Periksa Kandungan Cegah Stunting Sejak Dini
Ganjar Pranowo (Dok Pemprov Jawa Tengah)

ERA.id - Percepatan penurunan stunting terus digenjot Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi.

Kali ini, Ganjar mengimbau kepada ibu hamil untuk rutin memeriksakan kandungannya. Harapannya untuk mencegah stunting sedini mungkin.

Hal itu disampaikan Ganjar, saat meninjau stunting dan penggunaan alat antroprometri kit di Posyandu Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas pada Rabu (26/7).

"Kita tidak boleh berhenti penanganan stunting, memperhatikan ibu hamil. Maka ini bagus, ada senam ibu hamil, penjelasan pada ibu hamil yang baru," ujar Ganjar di lokasi.

Ganjar didampingi kader kesehatan dan dokter posyandu, mengecek kesehatan ibu hamil dan para ibu yang sedang mengantar balitanya mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin.

Mantan anggota DPR RI itu memastikan kesehatan kandungan, ibu dan balita sehat dan tidak ada yang menunjukkan gejala stunting.

"Mesti periksa (kandungan) 6 kali setidaknya dalam kehamilan diatur semuanya, asupan gizinya, suaminya mesti antar semuanya diberikan. Ini menurut saya cara yang bagus," kata Ganjar.

Dalam tinjauannya, Ganjar mendapati Desa Kracak tidak memiliki anak stunting atau nol kasus stunting. Ganjar pun mengapresiasi penanganan stunting yang dilakukan di Desa Kracak.

Kendati demikian, secara keseluruhan Ganjar tetap menargetkan kasus stunting bisa turun dengan cepat sesuai target pemerintah yakni 14 persen di tahun 2024.

"Tadi saya melihat lagi diperiksa, nol yang stunting. Artinya perhatian para kader bagus sekali, bidan desa hebat, dokter di puskesmas, teman-teman kades juga bagus sehingga kita bisa mencegah sejak dari dini," ucap Ganjar.

Sebagai informasi, penanganan stunting di Kabupaten Banyumas masuk enam besar terbaik seluruh Jawa Tengah pada tahun 2022. Pemerintah Kabupaten Banyumas berhasil menekan prevalensi angka stunting dari 21,6 % pada tahun 2021 menjadi 16,6 % pada tahun 2022 atau terjadi penurunan stunting sebesar 5%.

Rekomendasi