ERA.id - Pasangan suami-istri (Pasutri) yang viral karena mengadang truk sampah milik DLH di kawasan River Valey, Palasari, Cijeruk, Kabupaten Bogor, membantah kalau sikap ekstremnya karena kalah dalam pemilihan ketua RT.
Menurut Rini Suryani, istri yang terekam di video tersebut mengatakan sebelumnya, dirinya di pengurusan RT 01 RW 08.
"Nah, saya menyetop itu karena kalah pemilihan RT itu tidak benar. Kenapa, sewaktu pemilihan itu saya membawa RT1 RW8 clear semua," kata Rini, Rabu (11/10/2023) kemarin.
"Tetapi tiba-tiba ada SK perubahan RT 4 RW 4. Nah, sebelumnya itu saya sudah masuk ke pengurusan. Bagaimana yang kalah kok bisa masuk kepengurusan," sambung Rini.
Rini mengungkapan alasan penyetopan truk sampah milik DLH karena niatnya pengen mengubah di lingkungan ini, bukan karena RT-nya. "RT itu pengikut saja bila mana sudah ada yang sah, di situlah baru kita bisa tau karena selama ini tidak ada kejelasan soal legalitas soal RT di perumahan ini," ucap Rini.
Sebelumnya, viral di media sosial, pasangan suami istri di perumahan River Valley, Kabupaten Bogor, disebut membuat onar lantaran kalah dari pemilihan RT.
Aksi mereka yakni melarang truk sampah ke perumahan itu dengan mengadangnya menggunakan mobil Pajero.
Dikutip dari video yang diunggah oleh akun Twitter alias X @txtdaribogor, pasutri tersebut bahkan membentuk RT tandingan usai kalah dari pemilihan. "Berawal dari kalah pemilihan RT trus bikin RT sendiri yang desa aja ga tau. (pengikutnya paling juga cuma kurang lebih 10KK padahal syarat terbentuknya RT di sini minimal 50KK)," tulis akun itu pada Senin (9/10/2023).
"Truk sampah DLH dihalangin masuk buat angkut sampah warga River Valley Bogor Selatan. Padahal TPS (tempat pembuangan sampah sementara) aja dibongkar dia sendiri, sekarang dia malah halangin truk sampah masuk," caption dari Video yang diambil dari akun TikTok @tarotbogor.
Aksi ini pun membuat warga geram, bahkan sampai menggelar aksi demonstrasi. Warga meminta pasutri tersebut diusir dari lingkungan. Warganet pun tidak habis pikir dengan perlakuan pasangan suami-istri tersebut, hanya karena kalah pemilihan ketua RT.
"Emang jadi RT duitnya kenceng ya?" tanya akun Twitter @anaive__ yang juga ditanyakan oleh beberapa akun lainnya.
Sementara seorang pengguna akun Twitter @amilies_ memberikan saran penyelesaian terbaik bagi kedua belah pihak.
"Sampaikan masalah ke pihak desa dan BPD wilayah situ, minta mediasi tingkat desa bersama babinsa dan babinkamtibmas, bawa bukti2 serta saksi. Gak bisa selesai di situ bawa ke tingkat kecamatan dimediasi bersama polsek. Semoga cepet selesai," tulisnya.