ERA.id - Kejadian penganiayaan yang menimpa siswa penghapal Al-Qur'an di Pondok Tahfiz Al-Qur'an Khairah Umma, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, disorot.
Dikira korban hanya satu, ternyata ada dua. Kejadian ini terungkap bahwa pelaku penganiayaan adalah seorang guru di pondok tersebut. Peristiwa terjadi pada Rabu (24/1) lalu sekitar pukul 08.00 WITA.
Menurut Kapolres Parepare, AKBP Arman Muis, dua siswa yang menjadi korban adalah MAG (13) dan berikutnya adalah AP. Informasi ini diperoleh setelah ERA menelusuri kasus ini lebih jauh.
"Pelaku penganiayaan, yang juga merupakan guru di pondok, merasa terganggu dengan kelakuan kedua siswa yang sedang bermain tutup botol di tempat tidur selama jam istirahat," ungkap AKBP Arman Muis pada Senin (29/1).
Arman Muis melanjutkan, bahwa pelaku yang diidentifikasi sebagai SR, telah menegur keduanya agar berhenti bermain dan istirahat. Namun, setelah selesai menyetrika pakaian, SR masih melihat keduanya masih bermain. Karena jengkel, SR menempelkan setrika ke punggung MAG dan AP.
Kapolres Parepare menegaskan bahwa kasus ini akan segera ditangani lebih lanjut, terutama setelah hasil visum dari dokter terkait luka yang dialami oleh MAG dan AP telah diperoleh. "Saat ini, kita masih menunggu hasil visum. Akan kita upayakan penanganan secepatnya," tambahnya.
Dalam tanggapannya terhadap kejadian tersebut, orang tua MAG telah melaporkan insiden tersebut ke Polres Parepare. Namun, pihak AP tidak membuat laporan, dikarenakan AP merupakan seorang anak yatim piatu.