ERA.id - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan Kota Makassar berpotensi menjadi pemain ekonomi global usai Presiden Jokowi meresmikan Makassar New Port (MNP).
"Akan membawa dampak positif, bukan hanya pada tingkat nasional, tetapi Makassar akan menjadi pemain ekonomi global," ujarnya di Makassar, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, sejarah panjang Makassar sangat ditentukan oleh pelabuhan. Makassar pernah menjadi pusat perdagangan internasional pada abad ke-15 dan 16 karena pelabuhannya yang besar.
Apalagi, Pelabuhan Makassar menjadi hub di tiga tempat besar di Asia dan menjadi 10 terkemuka di dunia pada abad 16.
Hari ini, kata Danny sapaan akrabnya, MNP baru memiliki kapasitas yang hampir empat kali lipat dari sebelumnya bahkan secara ultimate akan menyentuh 4,5 juta teus.
"Itu berarti peran-peran Makassar insyaallah akan menjadi pemain global yang mana semua komoditas langsung direct call ke negara-negara konsumen," katanya.
"Saya kira hadirnya tiga PSN ini mulai dari IPAL, MNP, dan Tol MNP, ialah sebuah loncatan ekonomi bagi Makassar. Saya percaya sekali ekonomi Indonesia, Sulsel, dan Makassar akan naik signifikan," tambah Danny.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah meresmikan proyek Makassar New Port (MNP) di Jalan Sultan Abdullah Raya, Makassar.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan bahwa MNP yang diresmikannya itu yang terbesar setelah Tanjung Priuk.
Dengan kedalaman 16 meter, maka pelabuhan ini juga termasuk pelabuhan terdalam yang sangat baik untuk bersandarnya kapal-kapal besar pengangkut kontainer.
"Dahulu barang-barang yang datang dari kapal dan diangkut bisa mencapai 5, 6, atau 7 hari. Itu tidak efisien. Sekarang rata-rata sudah di bawah 3 hari. Ini sangat bagus sekali," kata Jokowi pada sela-sela acara peresmian.
Itu berarti, jelas dia, pelabuhan di Makassar sudah tidak kalah dengan pelabuhan besar lainnya.
Inilah, sebut dia, kekuatan dan potensi yang terus akan diperbaiki sehingga daya saing Indonesia menjadi lebih baik dari negara lain.
Ia mencatat kapasitas pelabuhan yang lama ialah 750 ribu teus per tahun sementara MNP mencapai 2,5 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit) per tahun. "Ini lompatan yang tinggi sekali," bangganya. Pun dengan angka investasi yang ditanamkan mencapai Rp5,4 triliun.
Selanjutnya, pihaknya akan terus memantau bagaimana progres perkembangan pelabuhan yang akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia timur itu.