ERA.id - Polisi Kediri Jawa Timur menyebut empat tersangka yang menganiaya Santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) hingga tewas, telah menjalani tes kejiwaan.
Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan empat tersangka yang merupakan santri senior Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyyah, Mojo, Kabupaten Kediri, ternyata seringa mengalami kekerasan sejak fisik dan verbal dari orang tuanya masing-masing sejak kecil.
“Perilaku agresi tersangka disebabkan oleh riwayat masa kecil dan pola asuh kedua orang tua tersangka yang cenderung mendapat kekerasan secara fisik dan verbal,” kata AKBP Priaji, kepada awak media, Sabtu (2/3/2024).
Tim Psikologi, kata dia, bahwa hasil tes kejiwaan keempat tersangka ini kurang mendapatkan perhatian serta kasih sayang dari kedua orang tuanya.
“Kondisi di atas menjadi pemicu tindakan perilaku agresi tersangka terhadap korban, sehingga tersangka melakukan tindakan agresi seperti memukul, menendang dan memaki korban,” ungkapnya.
Bahkan empat tersangka mengaku melakukan kekerasan terhadap korban Bintang asal Banyuwangi itu agar dia mau menuruti segala kemauan dan tugas yang diberikan.
Lebih lanjut AKBP Priaji menyebut bahwa kondisi psikologis dan kejiwaan para tersangka dinyatakan stabil dan normal. Karena itu mereka bisa dan mampu menjalani proses penyidikan.
Pemeriksaan psikologi ini, tambahnya, tujuannya sangat penting. Apalagi demi kelangsungan penyidikan kasus meninggalnya korban.
“Tujuan dilaksanakan pemeriksaan psikologi untuk menjelaskan latar belakang kasus, motivasi, dinamika psikologi dan dampak psikologi serta saran tindak lanjutnya. Metode yang dilaksanakan yakni observasi, wawancara dan tes psikologi,” ujarnya.
Sebelumnya, Polres Kediri Kota sudah menetapkan empat tersangka dalam kematian Bintang warga asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi tewas dengan kondisi tubuh mengenaskan.
Empat tersangka itu yakni MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AK (17) dari Kota Surabaya dan AF (16) sepupu korban asal Denpasar.
Kasus ini terungkap saat pihak pesantren dan pengantar jenazah menyebut Bintang meninggal usai jatuh terpeleset di kamar mandi. Tapi keluarga curiga setelah melihat darah yang ada di kain kafan Santri tersebut. Saat kain kafan dibuka, terlihat luka dan lebam di sekujur tubuh korban.