ERA.id - Basarnas Kendari berhasil menemukan jasad seorang balita bernama Fani (2) yang terseret arus banjir.
Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah mengatakan bahwa korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 50 meter arah tenggara dari lokasi jatuhnya korban di selokan Lorong Puao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia Kota Kendari, Provinsi Sultra.
"Korban langsung dievakuasi dan diserahterimakan kepada pihak keluarganya," kata Muhammad Arafah, Senin (4/3/2024), dikutip dari Antara.
Dia menyebutkan bahwa dengan ditemukannya jasad korban, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.
"Serta seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Penyelamat Basarnas Kendari melakukan pencarian terhadap seorang balita berusia dua tahun yang terbawa arus banjir di Lorong Puao, Kelurahan Bende, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Balita tersebut dilaporkan hilang oleh personel Brimob Polda Sultra pada pukul 03:45 WITA.
"Kami menerima laporan bahwa satu orang anak terjatuh di selokan akibat banjir," katanya.
Dia menyebutkan setelah menerima informasi tersebut pihaknya langsung memberangkatkan Tim Penyelamat Basarnas Kendari menuju lokasi untuk memberikan bantuan SAR.
"Jarak tempuh lokasi tersebut dengan Basarnas Kendari sekitar 10 kilometer," ujarnya.
Dalam operasi tersebut, lanjut dia, beberapa peralatan digunakan yakni mobil penyelamat, perahu karet, aquaeye, palsar medis, palsar evakuasi, peralatan komunikasi, dan beberapa peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Dia menjelaskan bahwa balita itu terjatuh bersama ibunya dan masuk ke dalam selokan.
"Saat terjatuh itu, ibu dan korban terbawa arus air yang disebabkan oleh hujan deras," jelasnya.
Ibu korban berhasil diselamatkan usai terseret arus sejauh 25 meter. Namun, balita tersebut terlepas dari ibunya.