Kodam XVII/Cenderawasih Selidiki Kasus Penganiayaan Oknum TNI di Papua Tengah

| 30 Mar 2024 21:00
Kodam XVII/Cenderawasih Selidiki Kasus Penganiayaan Oknum TNI di Papua Tengah
Tim investigasi dari Kodam XVII/Cenderawasih diturunkan untuk mengungkap kekerasan yang diduga dilakukan oknum prajurit Yonif 300/Bjw di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. (Dok. Pendam XVII Cenderawasih)

ERA.id - Kodam XVII/Cenderawasih menurunkan tim untuk menyelidiki kasus penganiayaan terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Chandra Kurniawan dalam keterangannya di Jayapura, Sabtu (30/3/2024), mengungkapkan tim yang dipimpin Dandim 1717/Puncak Letkol Jonathan Nidio Aprimanda itu akan menindaklanjuti hasil identifikasi video viral dan sebagai bentuk komitmen penegakan hukum terhadap aksi kekerasan yang diduga dilakukan oknum prajurit TNI.

Sebelumnya, tim investigasi telah bekerja dan memperoleh banyak kemajuan, di antaranya mereka telah mendapatkan data dan fakta-fakta serta keterangan setelah melakukan olah TKP di Pos Gome, yang diduga menjadi tempat aksi kekerasan.

"Data dan barang bukti serta keterangan dari saksi-saksi telah dikumpulkan oleh tim investigasi, termasuk keterangan dan data dari RSUD Ilaga," kata Letkol Chandra dikutip dari Antara.

Kapendam mengaku tim akan terus bekerja dalam rangka penegakan hukum terhadap aksi kekerasan yang diduga dilakukan prajurit TNI. Mereka berkoordinasi dengan Polres Puncak dan aparat Distrik Gome untuk menghadirkan saksi korban.

Tim bersama perwakilan Pemda Puncak juga melakukan pertemuan dengan perwakilan keluarga saksi korban yang berlangsung dengan baik dan harmonis.

"Mohon doanya agar tim dapat melaksanakan investigasi dengan cepat, lancar dan aman, sehingga kejadian ini terungkap demi keperluan proses penegakan hukum," kata Kapendam.

Korban kekerasan yang viral di media sosial dan diduga dilakukan oknum anggota Yonif 300/Bjw dilaporkan bernama Warinus Murib yang merupakan anggota KKB di wilayah Puncak dan terlibat sejumlah aksi kekerasan bersenjata.

Warinus Murib diserahkan ke Polres Puncak bersama dua rekannya oleh anggota Yonif 300/Bjw, tetapi karena kondisinya maka yang bersangkutan langsung dibawa ke RSUD Ilaga dan meninggal di bulan Februari lalu.

Rekomendasi