ERA.id - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menebar 100 ribu benih ikan di Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa, Kamis silam. Ia mengajak seluruh warga sekitar bendungan merawat bendungan tersebut agar fungsinya tetap sama pada saat awal dibangun.
"Hari ini saya mengajak seluruh kawan-kawan merawat bendungan Bili-Bili supaya tidak longsor. Kita juga kasih ikan. Dan namanya juga bendungan tidak seperti danau. Danau tempe saja hampir hilang ikan asli danau, apalagi seperti ini. Kita mau bendungan ini tidak sekadar berfungsi sebagai sumber air bersih atau irigasi, tapi juga ada manfaat ekonomi dan sosial," terang Bahtiar.
Menurut Bahtiar, dengan luas bendungan yang mencapai ratusan hektar tersebut, harusnya menjadi potensi ekonomi tersendiri bagi masyarakat. Apalagi ini adalah bendungan lama dan sudah memiliki sumber makanan bagi ikan-ikan.
"Bayangkan luas bendungan ini ratusan hektare. Jika ini dikelola dengan baik, maka bisa menghasilkan ikan ber ton-ton. Ini jelas bendungan besar, sumber makan ikannya sudah ada, jadi kita tinggal kasih ikan saja gitu," kata Bahtiar.
Dirinya bersama Sekda Kabupaten Gowa dan seluruh pihak terkait, kompak melepas benih ikan nila di Bendungan Bili-bili. Diharapkan ikan tersebut besar dan dapat dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai sumber pendapatan baru.
"Seratus ribu ekor ikan tadi dilepas, saya minta juga warga untuk ikut menjaga. Kita lepas ini semata-mata untuk masyarakat, supaya besok-besok ada untuk dipancing sama masyarakat," pungkasnya.
Lebih jauh Bahtiar berharap masyarakat sekitarnya berpartisipasi untuk merawat bendungan ini, agar tetap memiliki fungsi 100 persen sejak awal dibentuk. Sejauh ini hampir semua bendungan di Sulsel yang dibangun tahun 80-an sudah menurun fungsinya.
"Hampir sedikit sekali partisipasi masyarakat terkait bendungan. Dianggap bendungan adalah kerjanya PUPR. Padahal kita semua masyarakat yang menerima manfaat harus punya kepedulian," harapnya.
Diketahui, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin tahun ini menyiapkan 100 juta benih ikan gratis untuk dibagikan ke masyarakat. Program ini sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi, dalam hal ketahanan pangan dan mengatasi kemiskinan ekstrem di masyarakat.