Warga Aceh Timur Blokir Jalan ke Penampungan Pengungsi Rohingya

| 16 Apr 2024 23:18
Warga Aceh Timur Blokir Jalan ke Penampungan Pengungsi Rohingya
Mobil mengangkut air bersih untuk imigran etnis Rohingya terpaksa berhenti setelah warga memblokir jalan menuju lokasi penampungan di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (16/4/2024). (Dok. Pribadi)

ERA.id - Warga setempat menutup jalan menuju lokasi penampungan pengungsi etnis Rohingya di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur.

Muzakir, warga Seuneubok Rawang di Aceh Timur mengatakan penutupan jalan tersebut dipicu kerusakan jalan dan jembatan di desa itu.

"Berbagai jenis kendaraan menuju Kuala Parek melintasi jalan Seuneubok Rawang. Dampaknya, jalan serta jembatan rusak, sehingga sulit dilintasi masyarakat. Jalan tersebut menuju ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya," kata Muzakir dikutip dari Antara.

Muzakir menyebutkan selama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.

Menurutnya, kerusakan bukan hanya pada jalan di pemukiman penduduk saja, tetapi hingga jalan di sepanjang tambak budi daya bandeng, kepiting, dan udang masyarakat.

"Jalannya masih bertanah. Kalau panas, badan jalan berdebu. Warga yang rumahnya sepanjang jalan tersebut terpaksa menghirup debu saat kendaraan pengangkut logistik dan mobil berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek," katanya.

Dua unit mobil pengangkut air bersih untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) pengungsi Rohingya tidak bisa lewat akibat penutupan jalan menuju Kuala Parek.

Namun, setelah berkoordinasi akhirnya penutupan dibuka sementara. Setelah dua unit mobil tersebut selesai mengangkut air ke penampungan etnis Rohingya, warga kembali memblokir jalan.

Selanjutnya, mobilisasi konsumsi imigran di Kuala Parek menggunakan kendaraan roda dua sehingga tidak mengakibatkan jalan tersebut rusak, kata Muzakir.

"Selain kerusakan badan jalan, salah satu jembatan juga rusak sejak sebulan lalu. Hingga saat ini tidak ada yang pihak yang merasa bertanggung jawab atas kerusakan jalan tersebut," kata Muzakir.

Kepala Desa Kuala Parek Syahrial Abdullah mengatakan jalan yang ditutup tersebut adalah jalan pribadi. Jalan tersebut sebelumnya digunakan sebagai jalan alternatif ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya karena ada jembatan rusak.

"Jalan yang diblokir itu jalan pribadi. Jalan yang selama ini dilalui untuk membawa bantuan kepada imigran Rohingya tidak bisa dilewati karena ada jembatan rusak, sehingga dipakai jalan alternatif. Namun, jalan itu jalan pribadi jadi wajar jika ada yang keberatan dan ditutup," katanya.

Sementara itu, Camat Pereulak Timur Taharuddin mengatakan saat ini jalan yang menjadi akses utama ke penampungan imigran etnis Rohingya sudah bisa dilalui setelah kerusakan di jembatan diperbaiki.

"Saat ini, perbaikan jembatan sudah selesai, sehingga akses jalan sudah kembali normal dan penyaluran logistik untuk imigran etnis Rohingya tidak terhambat," kata Taharuddin.

Sebelumnya, 137 imigran Rohingya mendarat di Pantai Kuala Parek, Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (1/2/2024) sekitar pukul 04.00 WIB. Mereka terdiri dari 40 laki-laki dewasa, 47 wanita dewasa, 23 anak perempuan, dan 27 anak laki-laki.

Rekomendasi