Tim Editor
ERA.id - Viral di media sosial video penggerebekan pelajar yang diduga sedang bersetubuh oleh Satpol PP Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah, di sebuah rumah kosong pada Rabu (22/5).
Dalam video itu tampak siswa-siswi pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Kejadian ini juga sempat dikira terjadi di Manado, sebab dialek bahasa anggota Satpol PP mirip dengan yang biasa diucapkan masyarakat Sulawesi Utara.
Satpol PP Kabupaten Toli-toli pun mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan lagi video itu. "Ada pihak yang tidak bertanggungjawab yang menyebarkan video," kata Kepala Seksi Kerja Sama Antar Lembaga Kemitraan dan Penyidik Satpol PP Toli-toli, Hendra Yudistira, Jumat (7/6/2024).
Untuk itu, Hendra mengharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak lagi menyebarkan video tersebut karena sangat memberikan dampak yang tidak baik kepada siswa-siswi yang terlibat.
Satpol PP Kabupaten Toli-toli, kata dia, juga meminta maaf atas beredarnya. "Dalam hal ini, kami telah melakukan langkah-langkah dengan menurunkan video dari sosial media agar segera terhapus," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, penyidik Satpol PP melakukan proses berita acara sementara atau menghadirkan saksi untuk menarik keterangan dari pelajar tersebut.
"Pada hari itu juga, kami mengundang orang tua dan guru karena kejadian terjadi masih pada jam sekolah. Masalahnya selesai hari itu juga," katanya.
Ia berharap dengan adanya klarifikasi ini, seluruh lapisan masyarakat dapat bekerja sama untuk tidak lagi menyebarkan video dimana siswa-siswa melakukan aktivitas yang mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat ini.
Terakhir, dia berpesan kepada orang tua dan guru agar lebih memperketat pengawasan kepada siswa dan mengambil hikmah dari kejadian ini agar bisa menjadi lebih baik ke depannya.
