Dapat Berkat dari Kantor, Puluhan Warga di Blitar Keracunan Massal Habis Santap Ikan Gurami

| 02 Oct 2024 10:30
Dapat Berkat dari Kantor, Puluhan Warga di Blitar Keracunan Massal Habis Santap Ikan Gurami
Sejumlah warga yang keracunan ikan gurami. (ERA/Istimewa).

ERA.id - Puluhan warga mengalami keracunan usai mengonsumsi ikan gurami yang berasal dari berkatan acara kantor di Blitar, Jawa Timur.

Misriani, salah satu korban, mengaku sebelumnya ia diare dan muntah-muntah setelah memakan ikan gurami bakar yang dikirim oleh juragan ternak ayam di Jatinom.

"Kemarin Sabtu itu, keluarga saya dapat kiriman ikan gurami bakar dari bos kandang," kata Misriani, Selasa (1/10/2024).

Setelah memakan ikan gurami bakar itu, awalnya Misriani belum merasakan apa-apa. Namun, pada Minggu dini hari, tiba-tiba perutnya mulas dan diare.

"Kerasanya gak langsung, tapi setelah semalam, besokannya tiba-tiba perut melilit dan muntah-muntah," ujarnya.

Menurut keterangan Yuniarsih, dokter di Puskesmas Boro, diduga para warga mengalami keracunan dari ikan gurami.

"Kalau dari keluhan dan gejalanya, memang karena keracunan. Diduga dari ikan gurami, kalau sambelnya kan anak kecil tidak makan, tapi ini terkena juga," ujarnya. 

Sementara itu, Kasi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut datanya, sebanyak 22 orang mengalami keracunan hingga menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan. 

Rinciannya, yakni 4 orang rawat jalan; 6 orang dirawat di Puskesmas Selorejo; 8 orang dirawat di Klinik Pelita Husada Selorejo; 2 orang dirawat di RS Wafa Husada Kesamben; dan 2 orang lainnya dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo.

"Kami mendapatkan laporan adanya sejumlah warga dari Desa Ampelgading Selorejo yang mengalami keracunan massal. Kemudian dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan lembaga terkait," ujarnya.

Berdasarkan pemeriksaan saksi, diketahui peristiwa ini bermula dari sejumlah karyawan yang menghadiri acara kantor pada Sabtu (28/9/2024) lalu. 

Kemudian mereka membawa berkat berupa ikan gurami dengan lalapan dan sambal. Berkat atau makanan itu lalu dibagikan ke sejumlah tetangga.

"Setelah memakan ikan gurami, selang 3-10 jam kemudian mereka merasa pusing, mual, dan lemas. Selanjutnya pada Minggu (30/9/2024) pagi, mereka datang ke Puskesmas Boro. Beberapa warga lain juga berdatangan dengan keluhan yang sama," tuturnya.

Kemudian, kata dia, dari hasil sementara analisis tim Dinkes Kabupaten Blitar, gejala yang muncul pada para korban tersebut diduga berasal dari bakteri yang mengontaminasi ikan gurami.

"Diduga ikan gurami terkontaminasi oleh bakteri kolera/salmonela/e-coli. Untuk jelasnya untuk sampel masih akan dibawa ke labfor, dan tim satreskrim terus melakukan pengembangan lebih lanjut," pungkasnya.

Rekomendasi