ERA.id - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraft) Kota Makassar, Moh Roem, berencana mengubah branding Makassar menjadi Kota Gastronomi, bukan lagi Kota Makan Enak.
Idenya muncul saat mengusulkan Kota Makassar menjadi kota gastronomi ke Badan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Roem mengaku kalau Makassar telah menjadi salah satu kandidat dari empat kota yang diusulkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai gastronomi city of Indonesia.
"Insya Allah Januari tahun depan kita berusaha untuk upload lagi dokumen yang dibutuhkan juga, walaupun tidak direkomendasikan, tetapi kita berusaha untuk upload dan itu dibolehkan. Kita akan submit dan selesai," urai Roem.
Kota Gastronomi merupakan sebuah kota yang menyajikan berbagai aspek makanan, termasuk seni menyiapkan hidangan dan berkaitan dengan filosofi, sosial-budaya, dan antropologi.
Menurut Roem, pihaknya akan berbenah dengan membaca evaluasi terakhir terhadap seleksi Kota Gastronomi oleh UNESCO. Waktu dua tahun untuk penentuan predikat tersebut dinilai cukup.
Maka dari itu, Disparekraft akan segera membentuk tim khusus untuk menyiapkan dan mengisi form kota gastronomi, sebab hal ini memberikan dampak positif pada masyarakat.
"Kami menargetkan tahun depan Makassar sudah jadi kota gastronomi dengan cara-cara yang benar. Mulai submit di link, walau tidak diusulkan," ujar dia.
Roem menjelaskan bahwa menjadi kota gastronomis tentunya membuka peluang-peluang kerja sama terhadap industri kuliner. Selain itu kota-kota yang sudah menjadi kota gastronomi berpeluang bekerja sama dengan Indonesia.
"Jadi para pelaku-pelaku F&B kita, kuliner kita, itu bisa berjejaring dengan orang-orang yang sudah berada di jejak jaringan level itu. Sehingga bisa memperkuat bisnis mereka, bisa memperkuat posisi mereka dan membranding kota," ujarnya.