ERA.id - Ira Maria, orang tua EN, murid SMAK Gloria 2 Surabaya, menceritakan awal kejadian anaknya disuruh bersujud dan menggonggong oleh Ivan Sugianto.
Ira mengungkapkan bahwa EN tak bermaksud menghina EL karena rambutnya yang lucu seperti anjing pudel. Itu cuma bercanda.
“Bermula dari guyonan antara EN dan teman-teman, yang menyebutkan EL lucu rambutnya seperti pudel dan itu terjadi di antara guyonan teman-temannya saja. Tidak ada saling ejek, atau EN mengatakkan anjing secara langsung,” ucapnya
Padahal EN juga sudah meminta maaf kepada EL. Namun, EL memaksa anak EN membuat pernyataan tertulis dan video permintaan maaf. Namun Ira meminta anaknya itu untuk tak merespons.
“EL mengirim pesan pada EN bahwa ia harus membuat video dan juga menulis surat bermaterai permintaan maaf. Dan karena EN tidak tahu apa itu materai, dia menceritakan kronologis itu pada ortunya, pada saat itu saya melarang EN untuk merespons karena mereka ini adalah anak di bawah umur dan belum dewasa secara hukum,” katanya.
Hingga pada akhirnya ayah EL, yakni Ivan Sugianto, bersama preman, mendatangi SMAK Gloria 2 Surabata pada 21 Oktober 2024 lalu. Padahal Ira dan suaminya, sebenarnya sudah berusaha berbicara baik-baik kepada Ivan.
“Papa EL (Ivan) lalu bilang mau diselesaikan di dalam atau di luar. Menekan dengan kata-kata seperti itu, akhirnya sempat keluar [pernyataan Ivan] dan mengusulkan kedua anak itu bertarung. Saat itu saya menolak penyelesaian dengan kekerasan dan memilih untuk baik-baik,” ucapnya.
Tapi situasi makin panas. Ivan dan orang-orang suruhannya makin membabi buta. Dia kemudian memaksa EN untuk meminta maaf dengan sujud dan menggonggong laiknya anjing.
Setelah kejadian itu, kata Ira, EN trauma, ketakutan, dan juga diskrosing oleh SMAK Gloria 2 selama tiga hari.
“Sekarang (EN) mau apa-apa takut, bahkan ketika ditinggal pergi, dia selalu mencari saya. Bahkan ketika saya minta buka pintu, dia (minta) foto bahwa itu bener-bener papa mamanya,” pungkasnya.