Sadis! Santri di Banyuwangi Tewas Dianiaya 6 Seniornya, Alami Pendarahan Otak

| 02 Jan 2025 20:16
Sadis! Santri di Banyuwangi Tewas Dianiaya 6 Seniornya, Alami Pendarahan Otak
Ilustrasi penganiayaan. (Antara)

ERA.id - Seorang santri berinisial AR (14) meninggal dunia setelah enam hari koma akibat dianiaya oleh enam seniornya di pondok pesantren di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, mengatakan setelah koma,  AR mengembuskan napas terakhir di ruang ICU RSUD Blambangan, Banyuwangi, pada Kamis (2/1/2024) pukul 13.50 WIB.

“Betul meninggal di RSUD. Sekira pukul 13.50 WIB,” ujar Andrew kepada awak media.

Santri asal Buleleng, Bali, ini sebelumnya menjalani operasi herniasi batang otak karena pendarahan hebat akibat penganiayaan yang dialaminya. Hingga kini, belum diketahui di mana AR akan dimakamkan, namun kemungkinan akan dibawa pulang oleh keluarganya.

Andrew memastikan proses hukum terhadap para pelaku akan terus berlanjut. Enam senior yang diduga menjadi pelaku penganiayaan telah ditahan di Mapolresta Banyuwangi.

“Untuk para pelaku sudah ditahan, dan pasal yang disangkakan akan berubah sesuai perkembangan kasus,” jelasnya.

Sebelumnya, AR dianiaya oleh enam seniornya pada 27 Desember 2024 sekitar pukul 22.00 WIB di lingkungan pesantren. Peristiwa ini mengakibatkan AR mengalami cedera serius hingga tak sadarkan diri.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Rama Samtama Putra, mengatakan para pelaku terdiri dari empat orang dewasa dan dua anak-anak. Mereka adalah HR (17), IJ (18), MR (19), S (18), WA (15), dan Z (18).

“Pelaku ada enam orang, (terdiri) empat dewasa, dua anak-anak, semuanya santri senior,” kata Rama.

Rama menjelaskan, para tersangka dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Saat ini, polisi masih mendalami peran masing-masing tersangka dan motif di balik tindakan kekerasan tersebut.

Rekomendasi