ERA.id - Polres Cimahi memeriksa 13 saksi terkait kasus kematian seorang siswa SMK di Kabupaten Bandung Barat saat melaksanakan ujian praktik.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan, pemeriksaan terhadap para saksi ini meliputi guru maupun siswa SMK Dharma Pertiwi. Saksi-saksi itu yakni, delapan guru dan lima siswa.
"Betul 13 orang yang telah kami mintai keterangan secara maraton, 8 guru dan 5 siswa," kata Tri, Senin (24/2/2024).
Tri memastikan, polisi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui secara utuh rangkaian peristiwa yang menewaskan MRD (17), siswa kelas XII SMK Dharma Pertiwi pada Kamis (20/2/2025) pagi.
Meski begitu, Tri belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai adanya kemungkinan tindak pidana hingga menetapkan tersangka.
"Sampai saat ini masih pemeriksaan. Nanti kami akan ekspose," ujarnya.
Tri menambahkan, MRD meninggal dunia seusai benda tajam berupa gunting menembus area perut sampai masuk ke rongga dada sebelah kiri. Peristiwa itu terjadi ketika MRD memeragakan adegan bunuh diri dalam pentas seni pertunjukan drama pada ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia dan P5.
"Tiga kali melakukan percobaan. Satu kali di perut dan dua kali di dada sebelah kiri. Percobaan ke tiga masuk ke dalam rongga dada sebelah kiri," jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, MRD mendapatkan gunting dari salah seorang temannya tanpa sepengetahuan guru mata pelajaran.
"Sebelum kegiatan pentas sudah meminjam gunting asli dari temannya," kata dia.
MRD meninggal dunia di sekolah walaupun sempat dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Dibawa ke rumah sakit korban sudah dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.
Sementara itu, Humas SMK Dharma Pertiwi, Ridwan mengatakan, pihaknya melarang setiap siswa untuk membawa benda tajam ke sekolah tanpa izin. Bahkan, razia benda tajam dilakukan secara berkala.
"Kemarin itu di luar kontrol kami. Mereka tidak menginformasikan penggunaan senjata tajam," kata Ridwan.
Sebagai informasi, dalam ujian praktik itu, MRD berperan sebagai seorang perempuan yang sedang hamil akibat kenakalan remaja.
Kemudian, MRD harus memeragakan sebuah adegan bunuh diri. Pada adegan itu, MRD tidak menggunakan properti tetapi menggunakan benda tajam berupa gunting yang berujung kematian.