Atap Bocor, Kondisi Masjid Kebanggaan Warga Kota Bandung Kian Memprihatinkan!

| 05 Mar 2025 07:00
Atap Bocor, Kondisi Masjid Kebanggaan Warga Kota Bandung Kian Memprihatinkan!
Kondisi Masjid Raya Bandung yang terdampak kebocoran sejak beberapa tahun lalu (Era.id/Reza Deny)

ERA.id - Kondisi Masjid Raya Bandung saat ini begitu memprihatinkan karena atapnya mengalami kebocoran sejak beberapa tahun silam.

Padahal, masjid yang berada di Jalan Dalem Kaum itu merupakan tempat ibadah kebanggaan warga Kota Bandung. Saat masuk area ibadah, terdapat beberapa ember untuk menampung tetesan air hujan yang merembes dari atap yang telah lama rusak.  

Ketua DKM Masjid Raya Bandung Ayi Hasyim Ashari mengatakan sebelum ia menjadi pimpinan, kondisi atas masjid memang sudah banyak yang bocor. Meskipun area kebocoran atap itu sudah direnovasi, tetapi hasilnya tidak 100 persen maksimal mengatasi kebocoran.

"Saya menjadi pengurus 2022 dan ke sini memang sudah bocor posisinya. Ada informasi sudah renovasi tapi hasilnya tidak maksimal," kata Ayi saat ditemui, Selasa (4/3/2025).

Berdasarkan informasi yang ia terima, area kebocoran di atap masjid yang dibangun sejak 1810 Masehi itu lebih dari 10 titik. Namun, ketika hujan turun, air itu tidak langsung masuk ke area ibadah, melainkan masuk ke celah retakan.

"Jadi bocornya di berbagai titik dan itu tidak menentu. Ketika, hujan langsung bocor, tidak seperti itu. Hujan, selang 5 sampai 6 jam tiba-tiba baru turun air seperti itu. Jadi ada seperti itu," ucapnya.

Ayi menyebut lantai dua masjid merupakan area yang paling parah terdampak kebocoran sehingga para petugas terpaksa memasang beberapa lembaran plastik yang membentang untuk menahan tetesan air.

Ia sadar langkah itu memang mengurangi estetika masjid, tetapi lembaran plastik itu cukup efektif menampung air hujan agar tidak menyebar lebih luas.

"Karyawan kami inisiatif memasang plastik. Memang kurang estetis tapi itu efektif. Jadi yang di bawah itu tidak terlalu banyak titik bocornya," kata dia.

Ia menuturkan kebocoran atap masjid dikarenakan usia konstruksi yang sudah tua sehingga butuh renovasi khusus. Sebenarnya, DKM sudah pernah bekerja sama dengan Fakultas Teknik Sipil ITB, tetapi dokumen hasil penelitian belum ada tindak lanjut dari pemerintah provinsi.

"Kami pernah bekerja sama dengan Fakultas Teknik Sipil ITB. Dokumennya sudah ada dan kami juga sudah serahkan ke PIC Masjid ini yang di Pemprov," kata Ayi.

Kendati begitu, antusiasme warga maupun pengunjung dari luar daerah untuk beribadah di masjid ini tetap tinggi. 

Oleh karena itu, Ayi berharap pemerintah segera turun tangan untuk membantu proses renovasi masjid yang jadi ikon Kota Bandung tersebut.

"Tentu ini perlu bantuan dari pemerintah, dari masyarakat luas seperti itu. Antisipasi kami adalah yang terpenting saat ini kami adalah bagaimana jemaah itu selamat," tuturnya.

Rekomendasi