Kasus Dugaan Dokter Cabul Berulang Lagi, Kali Ini di Malang

| 21 Apr 2025 09:30
Kasus Dugaan Dokter Cabul Berulang Lagi, Kali Ini di Malang
Sosok dokter diduga lecehkan pasien di Malang. (Instagram/@qorryauliarachmah)

ERA.id - Viral kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang.

Kasus ini pertama kali terungkap melalui unggahan viral akun Instagram @qorry*** yang mengaku sebagai korban.

Dalam unggahannya, korban berinisial QAR membagikan pengalaman pahit saat dirinya dirawat karena sinusitis dan vertigo berat pada September 2022. Peristiwa itu terjadi hanya beberapa minggu sebelum Tragedi Kanjuruhan.

Bismillah, di sini aku beraniin buat speak up karena ramainya berita kasus-kasus dokter cabul yang semakin marak. Semoga tidak ada korban selanjutnya,” tulis QAR dalam caption unggahan yang diakses Sabtu (19/4/2025).

QAR mengungkapkan bahwa saat itu dirinya datang ke IGD rumah sakit untuk mendapat penanganan. Setelah menjalani pemeriksaan, termasuk rontgen, seorang dokter umum yang menangani QAR memberikan nomor WhatsApp pribadi dengan alasan akan mengirimkan hasil pemeriksaan.

Awalnya QAR tak menaruh curiga. Namun, keesokan harinya, dokter tersebut justru mulai mengirimkan pesan-pesan pribadi yang tidak relevan dengan pengobatan. Mulai dari “Pagi, sudah bangun?” hingga “Met istirahat ya,”, bahkan menawarkan minuman.

Kejanggalan semakin terasa ketika dokter tersebut tiba-tiba datang ke kamar rawat QAR dengan dalih “menjenguk” sambil membawa stetoskop. Saat itu, QAR dirawat sendirian di kamar VIP.

Awalnya masih saya anggap pemeriksaan biasa. Tapi saat dia suruh buka baju dengan alasan cek jantung dan menarik tali baju pasien saya, saya mulai merasa tidak nyaman,” ungkap QAR.

Menurut pengakuannya, pemeriksaan tersebut berlangsung lama dan menyasar bagian-bagian sensitif seperti dada. Bahkan, QAR menduga dokter itu sempat merekam menggunakan ponselnya yang diarahkan ke tubuhnya.

Saya yakin dia bukan sedang balas WA, tapi malah ambil gambar. Saya langsung nutup baju dan bilang mau istirahat karena takut,” lanjutnya.

Setelah tiga tahun bungkam, QAR akhirnya melaporkan dugaan pelecehan ini ke Polresta Malang pada Jumat (18/4/2025). Didampingi kuasa hukumnya, Satria Marwan, QAR datang langsung dari Bandung ke Malang untuk menempuh jalur hukum.

“Kami sempat menunggu itikad baik dari pelaku, seperti mengakui perbuatannya atau menyerahkan diri ke polisi. Tapi itu tidak terjadi, jadi kami resmi melaporkan kasus ini,” kata Satria.

Ia menambahkan bahwa sejumlah barang bukti telah diserahkan ke penyidik, meskipun belum bisa dipublikasikan secara rinci.

Selama tiga tahun, QAR mengaku hidup dalam ketakutan dan tekanan psikologis. Ia berharap langkahnya membuka kasus ini bisa menjadi penyemangat bagi korban lain untuk tidak diam.

“Semoga tidak ada korban berikutnya. Saya speak up karena tidak mau kejadian ini terulang pada orang lain,” tulisnya.

Rekomendasi