Tim Editor
ERA.id - Empat anggota geng motor yang terlibat penyerangan terhadap warga di Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya diringkus polisi. Selain menyerang, mereka juga diketahui kerap melakukan aksi begal hingga meresahkan warga.
Keempat pelaku bernama Yusril (24), Agusti (28), Muhammad Yusuf Alfairizi (22), dan Nur Alamsyah (23). Mereka ditangkap dalam operasi premanisme yang digelar Polda Sulsel di Kabupaten Gowa pada Selasa (10/6/2025) lalu.
"Kami mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya penyerangan atau pembegalan di daerah Makassar," kata Kanit Resmob Polda Sulsel AKP Wawan Suryadinata, Kamis (12/6/2025).
Menurut Wawan, kelompok ini sengaja membuat keonaran demi menunjukkan eksistensi mereka di Makassar dan Gowa. Dalam menjalankan aksinya, para pelaku berbagi peran. Ada yang menjadi eksekutor, ketua geng, hingga joki.
“Mereka adalah anggota geng motor yang cukup meresahkan dan ingin menunjukkan eksistensinya di wilayah Kota Makassar dan Kabupaten Gowa,” ujarnya.
Saat beraksi, para pelaku dalam kondisi mabuk. Mereka konvoi sambil membawa senjata tajam seperti badik dan busur panah untuk mengancam korban sebelum merampas barang berharga.
"Mereka ini melakukan perbuatannya dalam kondisi mabuk, berbondong-bondong konvoi di seputaran Kota Makassar dan Kabupaten Gowa," jelas Wawan.
Begitu menemukan korban, mereka langsung melakukan pengancaman lalu merampas ponsel maupun barang berharga lainnya.
Sebelumnya diberitakan, penyerangan yang dilakukan geng motor ini terjadi di Jalan Tamangapa Raya 3, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Jumat (6/6/2025) sekitar pukul 00.35 WITA. Aksi mereka terekam CCTV minimarket dan kini menjadi bahan penyelidikan polisi.
Humas Polsek Manggala Aipda Syamsu Rijal menyebut dari rekaman CCTV terlihat rombongan geng motor melintas dari arah Waduk Antang sebelum berbalik arah dan menyerang warga yang sedang berkumpul.
Kelompok itu diketahui berasal dari Kabupaten Gowa dan melakukan konvoi dari Pao-Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Gowa, kemudian melewati kawasan Waduk Antang menuju lokasi penyerangan.
