ERA.id - Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, Grobogan, Jawa Tengah, Angga Bagus Perwira, ditemukan tewas dalam kelas VII pada Sabtu (11/10) sekitar pukul 11.00 WIB, diduga disiksa atau dirundung kawannya sendiri.
Berdasarkan keterangan teman-temannya, korban sempat berkelahi dua kali dengan rekan sekelasnya di hari yang sama, sebelum akhirnya kejang-kejang dan tewas. Dari pengakuan keluarga korban, Angga sempat mengeluh sering dirundung secara verbal maupun fisik, bahkan beberapa kali dia ogah bersekolah lagi karena merasa takut.
Politisi PKB sekaligus Anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief langsung bereaksi. Dia meminta pertanggungjawaban semua pihak yang terhubung dalam sekolah. Apalagi kasus perundungan di sekolah makin marak terjadi dan yang terparah membuat anak meregang nyawa.
“Seluruh pihak di sekolah harus punya komitmen kuat untuk menghapus praktik perundungan. Guru dan kepala sekolah harus jeli memantau perilaku siswa. Jangan menyepelekan tanda-tanda perundungan hingga akhirnya murid menjadi korban,” ujar Habib, Senin.
Dia menekankan bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan atau perundungan. Dia meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menghukum pihak sekolah bila terbukti gagal melindungi siswa dari praktik perundungan.
“Kami sangat prihatin atas kematian siswa bernama Angga. Ini bukan hanya duka bagi keluarga, tetapi juga bagi bangsa. Kasus ini harus diinvestigasi secara menyeluruh dan transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi. Siapa pun yang terlibat atau membiarkan, harus diberi sanksi. Kepala sekolah juga harus bertanggung jawab, karena gagal menciptakan lingkungan sekolah yang aman,” ujar Habib.
“Guru dan kepala sekolah seharusnya mengetahui jika ada masalah yang dialami siswa. Jangan menutup mata seolah semua baik-baik saja, padahal ada anak yang menjadi korban. Sikap seperti ini jelas menyalahi komitmen sekolah untuk menciptakan rasa aman bagi peserta didik,” ujar Habib.
“Di mana guru-guru saat jam pelajaran berlangsung? Mana pengawasan pihak sekolah? Jika kasus seperti ini tidak ditindak tegas, akan terus berulang dan anak-anak lagi yang menjadi korban. Kami mendesak semua pihak berkomitmen memutus mata rantai perundungan di sekolah,” tandas Habib.