Puluhan Pengungsi Majene Asal Jateng Pulang Kampung

| 22 Jan 2021 21:27
Puluhan Pengungsi Majene Asal Jateng Pulang Kampung
Pengungsi Majene (Amalia Putri/era.id)

ERA.id - Pemkot Solo menerima pengungsi dari dari Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Namun sehari pasca ditampung di Solo Techno Park (STP), mereka akan dipulangkan ke daerah asalnya.

Kabid Rehabilitasi dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Solo Evi Mahanani Avianto mengatakan total pengungsi dari Majene dan Mamuju yang ditampung di STP jumlahnya 54 orang. Mereka berasal dari Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Demak, dan Magelang.

Rinciannya yakni 22 orang dalam 10 KK dari Sukoharjo, 22 orang dari 10 KK berasal dari Karanganyar, 4 orang dari 1 KK dari Sragen, 3 orang dari 1 KK dari Demak dan dua orang dari Magelang.

”Sebagian dijemput oleh keluarganya. Sisanya akan kami serahkan ke Pemerintah Daerah di masing-masing wilayah,” kata Evi, Jumat (22/1).

Mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing dengan menggunakan armada dari Pemkot Solo. Totalnya ada enam armada yang disediakan, yakni dua bus dan empat feeder Batik Solo Trans (BST).

Kesemuanya dibawa ke daerah masing-masing, termasuk lima orang pengungsi yang dinyatakan positif saat dilakukan rapid test antigen oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo. Mereka akan diserahkan pada Dinas Kesehatan di masing-masing daerah.

Para pengungsi ini akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya karena dirasa mereka bisa berkumpul dengan keluarga besarnya. ”Lagi pula hasil pemeriksaan kesehatannya sudah baik. Makanya mereka dipulangkan biar bisa bersama keluarganya,” kata Evi.

Sebelum pulang, para pengungsi tersebut mendapat penanganan psikologis. Untuk anak-anak mereka mendapat perawatan traumahealing. ”Sejauh ini anak-anak tidak ada yang trauma berat, hanya ringan. Mereka  hanya takut kalau ada gemuruh,” kata Evi.

Sebelumnya Pemkot Solo menerima 54 pengungsi yang merupakan korban bencana alam banjir di Sulawesi. Lima orang diantaranya dinyatakan positif dalam hasil rapid test antigennya. Sisanya masih ada 14 pengungsi yang tertahan di Makassar karena masih dalam perawatan kesehatan.

Rekomendasi