Jarang Melepas Iket, Ternyata Ini Fungsi Ikat Kepala Dedi Mulyadi

| 27 Jan 2021 18:03
Jarang Melepas Iket, Ternyata Ini Fungsi Ikat Kepala Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi saat memakai baju pangsi dan iket Sunda dalam YouTube Deddy Courbuzier.

ERA.id - Politisi DPR RI dari Fraksi Golkar yang juga mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, terbilang unik gayanya. Selama berjumpa awak media dan diabadikan gambarnya, ia selalu tampak memakai pakaian adat.

Lebih tepatnya, pria yang akrab disapa Kang Dedi itu senang memakai baju dan celana pangsi, serta tak pernah menanggalkan ikat kepala atau yang biasa disebut iket Sunda. Pakaian itu terus dipakai bekerja saban hari.

"Pangsi adalah baju longgar. Cermin sifat yang terbuka serta gerakan yang luas. Sedangkan iket (ikat kepala) merupakan keterikatan pikiran oleh hati," kata Dedi beberapa tahun yang lalu, dikutip dari Merdeka.

Lelaki yang lahir di Kampung Sukadaya, Subang, pada 1971 itu menjelaskan bahwa ia punya alasan kuat mengapa memilih berbusana unik dan tak seperti orang pada umumnya.

Kata Dedi, ia ingin jiwa dan budaya tanah leluhurnya tak hilang dimakan zaman. "Dengan pakaian seperti ini otomatis gaya hidup saya menjadi nyunda. Sehingga saya masuk ke mana pun, seperti ke mal atau kafe, maka otomatis gaya saya tetap orang Sunda. Makanan saya pun jelas Sunda," ujar Dedi.

Dedi pun mengakui tidak mudah berpenampilan tradisional di masa kini. Apalagi saat berhadapan dengan protokoler. Ia kerap dituding pengikut kepercayaan Sunda Wiwitan yang dinilai kontroversi.

Lantas apa jawabannya? Menurutnya, cibiran itu dihiraukan saja. "Awalnya saya sering ditegur saat menghadap pejabat dengan mengenakan ini, tapi lama-lama mereka sudah bisa menerima saya. Ya, inilah saya," lanjut Dedi.

Soal kepercayaan, Dedi mengaku tetap seorang muslim. Hanya saja, ia beralasan ingin menjaga dan melestarikan nilai-nilai khas Sunda.

"Sekarang pakaian ini juga dikenakan para PNS. Bahkan saya senang sekali pakaian pangsi menjadi seragam wajib sehari bagi siswa anak sekolah di daerah lain seperti di Bandung. Karena kalau di Purwakarta, sudah digunakan serta berjalan sejak lama," ucap Dedi.

Dedi sendiri punya dua warna baju pangsi yakni hitam dan putih. Masing-masing punya fungsi. Yang berkelir putih lebih cocok digunakan pada musim kemarau buat melindungi dari cuaca terik.

"Saat ini musim hujan, udaranya dingin. Sehingga warna hitam memberi kesan hangat. Di samping itu, jalanan yang becek karena genangan air atau karena saya sering ke perkampungan, maka sering kotor. Nah kalau celana hitam lebih enjoy. Ditambah ukuran panjangnya di atas tumit," tambah suami dari Ane Ratna Mustika itu, beberapa tahun silam. 

Rekomendasi