Breaking News: Tangis Keluarga Pecah Sambut Kedatangan Jenazah Feri Saut, Korban Penembakan Bripka CS di Cengkareng

| 26 Feb 2021 15:09
Breaking News: Tangis Keluarga Pecah Sambut Kedatangan Jenazah Feri Saut, Korban Penembakan Bripka CS di Cengkareng
Peti jenazah Feri Saut (Muchlis/era.id)

ERA.id - Jenazah Feri Saut Simanjuntak korban penembakan oknum polisi Bripka CS di Cafe RM, Cengkareng, Jakarta Pusat, tiba di rumah duka. Tangis keluarga pecah saat peti jenazah Feri Saut tiba di Jalan Aluminium, Gang Asbes, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (26/2/2021).

Sebelum jenazah tiba dari Jakarta, beberapa sanak saudara telah memadati rumah duka yang berada di Kecamatan Medan Timur itu.

Terdengar pula ratapan kesedihan melalui pengeras suara dari dalam rumah. Seorang wanita terdengar meratapi kepergian Feri Saut Simanjuntak, pekerja di kafe yang menjadi korban dalam peristiwa nahas pada Kamis (25/2/2021) pagi. 

"Ampuni dosa kami Tuhan, kenapa jadi seperti ini. Dunia ini pedih..," ucap wanita yang menyandang Ulos, kain tenun khas Batak itu. Jenazah korban diberangkatkan dari Jakarta melalui udara ke Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Duka mendalam tergambar di raut wajah ayah korban, Mula Simanjuntak. Mengenakan kemeja hitam dan masker, Mula mulai membuka pembicaraan saat ditanyai awak media.

Keluarga Feri Saut (Muchlis/era.id)

"Anak saya ini dulu merantau ke Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, disana dia bertemu lah pemborong dan dibawalah ke Tangerang, kerja di salah satu rumah sakit," kata Mula menceritakan awal sang anak merantau ke Jakarta.

Kata Mula, tidak berapa lama bekerja di rumah sakit Feri Saut keluar dan sempat menganggur selama dua tahun di Jakarta.

Selama wabah pandemi Covid-19 menerpa Indonesia, khususnya Jakarta, Feri bekerja di Cafe RM lokasi penembakan yang merenggut tiga nyawa yakni seorang anggota TNI dan dua pegawai serta seorang manajer Kafe RM yang mengalami luka.

"Dia jumpa sama pemilik kafe dan diajaknya kerja disitu," ujarnya.

Diceritakan Mula Simanjuntak, pertemuannya dengan sang anak terakhir kali pada tahun baru kemarin saat Saut pulang ke Medan. Kepulangan Saut saat itu lantaran Mula sakit.

Saat itu, kata Mula, Saut menyempatkan diri berziarah ke makam ibundanya di Kabupaten Tanah Karo.

"Karena dia dengar aku sakit-sakit makanya pulang dia ke Medan. Sebab sewaktu abangnya meninggal, dia enggak bisa pulang hanya dari video call aja," kata Mula.

Kepulangan Feri Saut ke Medan ternyata adalah kali terakhir pertemuannya dengan anak keempatnya dari lima bersaudara itu. Mula mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Feri Saut, hingga kabar duka itu sampai ke telinganya.

"Dia balik ke Jakarta, habis itu enggak ada komunikasi kami. Semalam dapat kabar dari pak polisi," ungkapnya sambil menahan tangis.

Selain sanak keluarga yang datang, beberapa ucapan belasungkawa menghiasi sepanjang jalan menuju rumah duka. Satu karangan bunga terlihat mencolok, ternyata dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Sedangkan di sisi kanan terlihat ucapan belasungkawa juga disampaikan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.

Perwakilan Polda Metro Jaya yang mengantarkan jenazah Feri Saut menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. Polisi berpangkat Aiptu itu menyampaikan ucapan duka mewakili keluarga besar Polda Metro Jaya.

"Kami mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga korban. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini," ucap pria yang enggan menyebutkan namanya itu.

Rekomendasi