ERA.id - Pihak pengelola bangunan yang dibongkar Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution di kawasan Kesawan Medan, mengakui kesalahan atas perubahan bentuk gedung warisan sejarah itu.
Ahmad Fauzi, perwakilan pengelola yang hadir di lokasi saat penertiban bangunan mengatakan pihaknya tidak mengetahui larangan perubahan bangunan di kawasan tersebut.
"Kemarin kita belum tahu kalau cagar budaya tidak bisa diubah bentuknya. Kita mengakui kesalahan atas perubahan bentuk bangunan ini," kata Ahmad Fauzi, Kamis (4/3/2021).
Dia mengatakan, selanjutnya akan mendukung langkah Pemko Medan menjadikan kawasan Kesawan sebagai pusat kuliner.
Saat ditanya kebenaran bahwa bangunan tersebut tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB), Fauzi hanya mengatakan bahwa ada kesalahan yang dilakukan pihaknya saat proses pembangunan gedung.
"Ada sedikit kesalahan, dan kami mengakuinya. Tentunya kedepan kita akan mendukung langkah Pemko Medan menjadikan kawasan ini sebagai pusat kuliner," ungkapnya.
Kesawan sebagai Tempat Wisata dan Kuliner
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengatakan kawasan Kesawan Medan akan dijadikan sebagai tempat wisata dan pusat kuliner. Pemko Medan akan merenovasi bangunan tua itu sebagai tempat para pedagang angkringan yang ada di sepanjang Jalan Ahmad Yani.
Seperti diketahui, di kawasan Kesawan Square Medan stand-stand angkringan, tempat nongkrong ala anak muda mulai bergeliat. Trend ngopi di pinggir jalan itu mulai digandrungi sejak beberapa bulan terakhir.
"Kesawan ini sesuai program kita akan dijadikan pusat wisata dan kuliner. Kita ingin di masa pandemi ini perekonomian sejalan dengan upaya menekan angka kasus Covid-19. Vaksinasi kita sudah genjot, perekonomian juga akan kita dorong dan support," kata Bobby.
Melihat potensi ekonomi di masa pandemi Covid-19, Bobby berkomitmen mendukung dengan menyediakan tempat bagi pengusaha UMKM itu.
Bobby mengatakan, akan menertibkan pedagang yang ada di seputaran jalan Ahmad Yani dan ditempatkan di gedung yang telah disediakan.
"Kita buat tempat disini sebagai tempat untuk angkringan yang di pinggir-pinggir jalan itu supaya mereka tidak digusur-gusur lagi," pungkasnya.