Tim Editor
ERA.id - Keluhan masyarakat soal rusaknya akses jalan di Jalan Metro Tanjung Bunga beberapa waktu belakangan, membuat Pemerintah Kota Makassar terus disorot. Jalanan yang rusak itu memang panjang bahkan ditambal menggunakan batako. Dari keluhan banyak warganet, jalanan itu jika tak segera diperbaiki, maka bisa mencelakai.
ERA.id pernah mewawancarai Aedil Akbar, seorang warga yang sempat lewat ke Jalan Metro Tanjung Bunga tersebut. Ia mengeluhkan jalanan yang berlubang dan panjang. Menurutnya, hal itu bisa merusak kendaraannya jika kerusakan dibiarkan berlarut-larut. "Saya lewat ke sana, mobilku berguncang. Kalau begini terus, mobil bisa rusak," beber Aedil.
"Banyak sekali lubang di depan GTC, mulai dari jalur pedestrian yang dibuat Pak Gubernur sampai 1 kilometer ke depan, bocor jalanan. Kerusakannya dua lajur, jalan yang mau ke Makassar, dengan jalan yang mau ke Kabupaten Takalar. Kiri-kanan," tandasnya.
Karena desakan dan keluhan itu pula, Pemkot Makassar di bawah kepemimpinan Moh Ramdhan "Danny" Pomanto, harus memutar otak dalam merehabilitasi jalur yang selama ini menjadi penghubung antarKota Makassar-Kabupaten Gowa-Kabupaten Takalar.
Saat mengunjungi kawasan Jalan Metro Tanjung Bunga beberapa waktu lalu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, dirinya sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menjadwalkan perbaikan sepanjang Jalan Metro Tanjung Bunga.
"Saya sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera memperbaiki Jalan Metro Tanjung Bunga (MTB) sehingga pengendara merasa lebih aman," kata Danny, Selasa (23/3/2021).
Danny pun secara terbuka mengaku mengalokasikan anggaran puluhan miliaran rupiah dari Dinas PU dalam memperbaiki Jalan Metro Tanjung Bunga (MTB). "Jalan Metro akan segera kita benahi dengan alokasi anggaran Rp57 miliar," terang Danny.
Meski Jalan Metro Tanjung Bunga akan diperbaiki, Danny bilang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan hingga saat ini belum mengambil alih jalan itu dari pihak PT GMTD. "Jalan Metro Tanjung Bunga masih menjadi tanggung jawab Pemkot Makassar karena belum diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan," pungkas Danny.
