ERA.id - Pemerintah Sulawesi Selatan mengandalkan tiga sektor yakni pertanian, perikanan dan kehutanan, dalam memperkuat kerja sama dengan investor Jepang.
"Mereka (investor Jepang) tertarik dengan sektor-sektor yang banyak share-nya di Sulawesi Selatan untuk pertumbuhan ekonomi, yaitu sektor pertanian, kemudian perikanan, dan sektor kehutanan," kata Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman saat meluncurkan Indonesia-Japan Bussines (IJB) Forum di Makassar, Kamis (25/3/2021) kemarin.
Sudirman mengatakan di sektor pertanian Jepang memiliki teknologi yang kuat, sementara Sulsel memiliki potensi lahan yang luas untuk dimanfaatkan, baik itu lahan produktif maupun lahan tidur.
Dengan demikian, lanjut Andi Sudirman, potensi kerja sama saling menguatkan itu menjadi peluang bagi para petani di Sulsel untuk mendapatkan penghasilan lebih, karena tidak hanya mendapat keuntungan dari pemanfaatan lahan, petani juga akan diberdayakan untuk pengelolaan pertanian.
"Dari sektor pertanian ini, Jepang itu berminat bagaimana membuat tata kelola korporasi di dalam sistem pertanian kita yang sistemnya adalah sistem sharing stakeholder dengan para petani kita sebagai pemilik lahan," ujarnya.
Apalagi, kata dia, ada banyak lahan milik Sulsel yang bisa dimanfaatkan oleh para investor dari Jepang, baik itu lahan produktif yang didukung sistem irigasi maupun lahan tadah hujan.
Khusus lahan tadah hujan saja, ucap Andi Sudirman, Sulsel memiliki sekitar 250 ribu hektare lahan dari sekitar 1 juta hektare lahan produktif pengairan. Sementara Jepang diakui memiliki teknologi yang sangat kuat.
Di sektor perikanan, lanjut dia, Sulsel memiliki potensi laut yang cukup besar. Salah satu potensi laut yang menjadi minat Jepang untuk berinvestasi yakni potensi ikan tuna.
"Kita memiliki pesisir laut itu sepanjang dua ribu kilometer, maka mereka tertarik investasi untuk perikanan salah satunya tuna," jelasnya.
"Nilai investasinya saya belum tahu pasti, kalau tidak salah itu Rp200 miliar, tapi kita tidak tahu berapa sharenya," sebutnya.
Andi Sudirman menjelaskan bahwa jika tiga sektor ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah provinsi, maka pertumbuhan ekonomi di Sulsel bisa lebih maju lagi.
Mengingat, saat ini pemerintah provinsi juga telah memiliki gudang di Jepang yang bisa menampung produk-produk lokal Sulsel yang dikirim ke Jepang.
Dalam IJB Forum yang rencananya digelar pada Agustus 2021, Plt Gubernur Sulsel berharap agar kegiatan tersebut nantinya bisa menjadi wadah kerjasama investor lokal dan pihak Jepang, khususnya di tiga sektor yang menjadi minat investasi Jepang di Sulsel.