Tim Editor
ERA.id - Seorang lelaki bernama Firman, di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memelihara ayam yang sangat mahal. Harganya sampai ratusan juta. Sudah banyak orang yang ingin menawar peliharaannya itu, namun Firman enggan melepasnya.
Kata Firman, ayam tersebut enggan ia jual walau ditawar Rp130 juta, sebab ia tengah fokus mengembangbiakkan ayam untuk mendapatkan bibit unggul.
Dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (11/4), ayam Firman bukanlah ayam sembarangan, yang biasanya dipelihara orang-orang awam. Ayamnya ayam impor dari Thailand berjenis koyngon atau mister telek, dibeli sejak umur tiga bulan. “Untuk jenisnya itu koyngon dan sekarang umur ayam di kandang sudah mencapai satu tahun delapan bulan,” ujarnya.
Firman mengklaim, ayamnya beda dari yang lain jika berlaga. Itu disusul dengan kesabaran dan perawatan yang ekstra untuk menghasilkan ayam seperti yang ia maksud. “Teknik saat abar (laga) ayam ini rajin menggulung, pukul kanan kiri juga main. Nah, untuk masalah perawatan tentu sebanding dengan kualitas ayam seperti memberikan vitamin dan jamu itu sebagai menu sehat ayam laga,” katanya.
Walau tawaran sudah banyak berdatangan, Firman tetap kukuh akan membudidayakan ayam laga agar dapat menghasilkan bibit unggul. Tak hanya dari Thailand, Firman juga membeli ayam yang diimpor dari Jerman.
Ayam dari Jerman itu, dikembangbiakkan. Anakannya yang berusia tiga bulan, dari indukan Jerman, dijual seharga Rp6 juta per ekor. Ayam tersebut dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia bahkan ke luar negeri. “Mereka (pembeli) itu dari Sulawesi, Kalimantan, dan mayoritas daerah di Pulau Jawa juga. Namun untuk ke luar negeri itu, pernah ada pembeli dari Malaysia,” katanya.
