ERA.id - Seorang perempuan bernisial EAS yang diduga bekerja sebagai ART di Surabaya, konon telah dianiya majikannya. Saat ditemui pertama kali, sekujur tubuhnya lebam dan penuh luka.
Tak butuh waktu lama, dalam kondisinya yang mengenaskan, orang-orang baik langsung membawanya ke Lingkungan Pondok Sosial di UPT Liponsos Keputih Surabaya.
Sugianto Kepala UPT Liponsos Keputih Surabaya bilang, perempuan berusia 45 tahun itu tiba pada Kamis (6/5/2021) silam. Ia diantar Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Sukolilo.
Suagianto menambahkan, jiwa EAS juga terganggu saat diperiksa. Akibatnya, ia suka marah, telanjang, dan suka merusak.
“Setelah sampai liponsos, kami asasment ternyata klien bisa menjawab pertanyaan yang kami ajukan, walaupun dengan suara pelan dan hati-hati. Dari pengamatan tersebut, EAS kami tempatkan dulu di barak E untuk diobservasi di ruangan,” kata Sugianto dilansir suarasurabaya.net, Sabtu (8/5/2021) silam.
Setelah ditelusuri pihak Liponsos, EAS diketahui berasal dari Jombang dan bekerja sebagai ART di Surabaya sejak satu tahun yang lalu. Menurut pengakuannya juga, rumah majikannya berada di daerah Manyar.
EAS juga mengaku bahwa dirinya diberi makan kotoran kucing, karena kurang bersih saat membersihkan ruangan majikannya. “Meskipun tidak sempat termakan karena EAS menolak dan minta maaf,” kata Sugianto.
Selain diperlakukan tidak manusiawi, EAS juga diduga disiksa majikannya seperti dipukuli matanya, kepala, dada serta punggungnya. “EAS juga mengatakan pernah disetrika majikannya,” kata Sugianto.
Pihak Liponsos awalnya agak kesulitan untuk menelusuri tempat tinggalnya karena KTP EAS ditahan oleh majikannya. Meski demikian, Sugianto tetap menelusuri rumah majikan EAS berbekal keterangan dari yang bersangkutan.
“Sudah ditemukan, rumah majikannya di daerah Manyar, dan kini ditangani Polsek Sukolilo,” kata Sugianto.