Jawa Barat Siapkan Skenario Terburuk Lonjakan Pasien COVID-19

| 08 Jun 2021 12:24
Jawa Barat Siapkan Skenario Terburuk Lonjakan Pasien COVID-19
RSHS Bandung (dok. era.id)

ERA.id - Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 dengan skenario terburuk. Yaitu, memperkuat kesiapan rumah sakit akibat merespon lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Hari Raya Idul Fitri 2021.

Di RSUD Al Ihsan Bandung yang merupakan rumah sakit provinsi, Pemprov Jabar bekerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Barat menambah 37 tenaga perawat. Kamar perawatan khusus pasien Covid-19 juga akan ditambah 40 unit.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad menjelaskan, pihak RS Al Ihsan siap menambah 40 kamar itu sejak lama. Tetapi, karena semua perawat sudah full tugas, penambahan kamar itu tak kunjung terealisasi. Sekarang, dengan kerja sama PPNI masalah kekurangan SDM terjawab.

“Di Al-Ihsan 150 sudah full. Mau tambah 40 kamar terkendala SDM. Kami bekerja sama dengan PPNI, Insya Allah hari ini ada penambahan 37 tenaga kesehatan khusus untuk menambah kamar di Al-Ihsan 40 (kamar),” kata Daud kepada wartawan, di Bandung, Selasa (8/6/2021).

Menurutnya, penambahan perawat dari PPNI tidak hanya untuk Al Ihsan saja namun juga rumah sakit rujukan Covid-19 yang membutuhkan penambahan SDM.

“Kemudian di rumah sakit lain silahkan. Apa yang ada masalah di daerah kita pecahkan bersama,” ujarnya.

Daud menyebut penanganan Covid-19 di rumah sakit relatif terkendali. Obat dan alat-alat medis masih cukup dan aman.

“Seminggu ini Pak Sekda rapat dengan kepala dinas kabupaten/kota serta Direktur Rumah Sakit. Disampaikan bahwa secara umum ketersediaan obat dan perlengkapan tidak masalah,” tutur Daud.

Sedangkan, tingkat keterisian kamar untuk pasien Covid-19 atau Bed Occupancy Rate (BOR) secara umum naik. Dari yang tadinya hanya 39 persen pada pekan lalu naik menjadi 49 persen per Minggu (6/6).

“Jadi di kategori merah dan ICU memang tinggi. Hanya secara umum memang ada kenaikan. Per kemarin ada sekitar 49 persen BOR-nya. Seminggu lalu itu masih di angka 39 persen. Bisa dibayangkan sehari ada naik antara 1-2 persen,” ucapnya.

Rekomendasi