Luhut Siapkan Skenario Jika Kasus COVID-19 Tembus Lebih dari 70 Ribu per Hari

| 06 Jul 2021 12:50
Luhut Siapkan Skenario Jika Kasus COVID-19 Tembus Lebih dari 70 Ribu per Hari
Luhut Pandjaitan (Dok. Antara)

ERA.id - Koordionator Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Pulau Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan sudah menyiapkan skenario dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Dia memprediksi, angka kasus COVID-19 masih akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Dia mencontohkan, tambahan kasus COVID-19 per 5 Juni 2021 kembali memecahkan rekor sebanyak 29.745 kasus. Menurut Luhut, bukan tidak mungkin tambahan kasus harian bakal menembus angka 40 ribu per hari.

"Angka ini akan bisa terus naik seperti hari kemarin 29 ribu. Bisa saja kita mungkin sampai ke angka 40 ribu (kasus COVID-19 per hari) ataupun lebih. Oleh karena itu, skenario-skenario untuk menghadapi itu sudah kita lakukan," ujar Luhut dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).

Skenario yang disipakan Luhut antara lain untuk mengatasi pasokan oksigen dan obat, serta menyiapkan infrastruktur fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19.

Untuk fasilitas layanan kesehatan, Luhut mengatakan, pemerintah telah meyiapkan Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta untuk menampung pasien COVID-19. Rencananya, asrama tersebut sudah siap beroperasi pada Kamis (8/7) dan bisa menampung hingga lebih dari 800 orang pasien.

"Menkes sudah siapkan misalnya Asrama Haji di Pondok gede, kemarin Presiden sudah meninjau juga, itu dalam dua hari ke depan hari Kamis. Itu bisa menampung lebih dari 800 pasien," kata Luhut.

Sedangkan untuk persediaan oksigen medis, Luhut mengatakan pemerintah telah membuat rencana bila peningkatan kasus COVID-19 harian menyentuh 50 ribu hingga 70 ribu kasus. "Oksigen kami hitung buat skenario tim sampai 50 ribu, paling jelek 60-70 ribu kasus. Tapi kita tidak harap itu terjadi," katanya.

Selanjutnya, untuk memastikan PPKM Darurat berjalan dengan baik, Luhut juga sudah memerintahkan jajaran TNI dan Polri untuk melakukan pengetatan penyekatan di sejumlah ruas-ruas jalan. Hal ini untuk menekan angka mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat diberlakukan hingga 20 Juli mendatang. Pengawasan mobilitas ini juga akan dibantu dengan pemantauan cahaya malam NASA dan Google Maps.

"Dengan begitu kita lihat PPKM Darurat apakah dilaksankaan dengan baik atau tidak," katanya.

Pemerintah, kaa Luhut, juga bakal mengontak negara sahabat seperi China dan Singapura apabila kasus COVID-19 di Indonesia terus merangkak naik dan mencapai 40 ribu per hari.

"Kalau tadi ada yang bilang perlu bantuan dari luar, kita juga sudah komunikasi dengan Singapura, Tiongkok dan komunukasi dengan sumber-sumber lain. Jadi sebenarnya secara komperhensif sudah kita lakukan," pungkas Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi itu.

Rekomendasi