ERA.id - Video keluarga bayi yang protes mengaku 'dicovidkan' di RSUD dr Pirngadi Medan viral di media sosial. Pihak keluarga keberatan lantaran hasil pemeriksaan swab antibodi terhadap pasien reaktif.
Keluarga yang tidak terima lantas protes dengan merekam kondisi anaknya, belakangan video tersbut viral di media sosial.
"Tadi hasil rapidnya, gak tau kapan dirapid, kapan diantibodi, dibilang reaktif," kata Annisa, ibu bayi yang merekam video.
Pihak keluarga yang tidak percaya meminta bantuan kepada Anggota DPRD Medan, Rajudin Sagala untuk menghubungi Direktur RSUD Pirngadi Medan.
Kini pasien bayi itu diketahui telah meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution angkat bicara terkait adanya pasien bayi yang disebut 'dicovidkan' di RSUD dr Pirngadi Medan itu. Bobby mengatakan telah mendapat penjelasan dari pihak rumah sakit.
Dari informasi yang diperolehnya, bayi tersebut merupakan pasien dari rumah sakit swasta yang akan menjalani operasi pada bagian perut.
Namun, karena dalam kondisi pademi Covid-19, maka sebelum menjalani operasi dilakukan pemeriksaan menggunakan swab antibodi.
"Jadi untuk mengetes Covid-19 itu ada beberapa tahapan, salah satunya terkait kasus video viral itu yakni melalui swab antibodi yang hasilnya reaktif ya, bukan positif," kata Bobby Nasution kepada wartawan, Kamis (10/9/2021).
Menurutnya, setelah keluar hasilnya reaktif maka tahapan selanjutnya yang akan dilakukan adalah rapid antigen, kalau tetap reaktif maka akan dilakukan Swab PCR.
Dia mengatakan, setelah dilakukan pengecekan antigen, ternyata hasilnya non-reaktif.
"Nah kasus kemarin itu begitulah yang terjadi. Saat swab antibodi hasilnya reaktif tapi setelah dilakukan pemeriksaan antigen hasilnya non reaktif. Kan tidak mungkin langsung dilakukan Swab PCR, karena biayanya tadi," ujarnya.
Bobby menegaskan bahwa tidak benar jika ada pasien di RSUD Pirngadi Medan yang 'dicovidkan'.
Sebelumnya pihak RSUD dr Pirngadi Medan melalui humas rumah sakit Edison Peranginangin, telah membantah bahwa pasien dicovidkan. Edison membenarkan adanya pasien (bayi) yang dirawat di RSUD Pirngadi Medan.
"Kita menjawab berita yang viral kemarin tentang mengcovidkan kemarin. Perlu saya sampaikan di sini, sesuai dengan informasi yang dikumpulkan, bahwasanya benar pasien di rawat. Ia dikirim dari RS swasta yang direncanakan akan menjalani operasi di rumah sakit Pirngadi Medan," katanya.
Menurutnya, anggapan tersebut muncul lantaran masyarakat yang masih keliru memahami makna reaktif dan positif. Padahal menurutnya, reaktif bukan vonis kepada pasien bahwa dia telah pasti positif Covid-19.
"Ini lah kalau reaktif itu dimaknai positif, sehingga seolah-olah RSUD Pirngadi meng-covid-kan pasien. Padahal hasil pemeriksaan ke dua itu hasilnya reaktif," pungkasnya.