ERA.id - Sebanyak enam rumah sakit di kota Solo telah mendirikan tenda untuk menampung pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tenda ini didirikan untuk menampung pasien yang mengantre agar mendapat perawatan di IGD.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Solo Siti Wahyuningsih, Senin (28/6/2021). Siti mengatakan saat ini hampir seluruh rumah sakit di kota Solo sudah penuh. Untuk itu pihaknya menyediakan tenda ini agar para pasien bisa nyaman saat menunggu.
"Di IGD ini kan banyak yang menunggu, kalau sakit di emperan kan kasihan. Makanya kita sediakan tenda," kata Siti.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pemasangan tenda ini untuk mengantisipasi pasien yang menunggu mendapat perawatan. "Kalau antrenya numpuk di IGD kan penuh, bisa stres juga, makanya tenda ini untuk penunggu juga," ucapnya.
Dia telah menginstruksikan pada pihak rumah sakit agar memilih dan memilah pasien terlebih dahulu. Sehingga pasien COVID-19 bisa tertangani dan tidak tercampur dengan pasien umum. "Memang resiko penularannya ada, tapi rumah sakit sudah punya SOP. Pasti dipilah," ucapnya.
Tenda ini disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selain itu Kementerian Sosial juga mengirimkan tujuh tenda yang ditempatkan di enam lokasi.
"Ada yang dari BPBD, kalau dari Kemensos tendanya kami kirim ke RSUD dr Moewardi, RSUD Bung Karno, RSUD Ngipang, RSJD, RS Kasih Ibu dan sisanya untuk stand by di Solo Techno Park," jelasnya.
Saat ini dari 16 rumah sakit yang melayani penanganan COVID-19, sebanyak 92 persen bed sudah terisi. Bahkan untuk ruang ICU di semua rumah sakit sudah penuh.
"Kita punya 983 bed. Kemungkinan akan kami tambah sampai 1.000 bed. Tapi kan tambah bed ini nggak mudah, kita juga harus sediakan nakes, sediakan peralatannya, alur dan evakuasi harus terpisah dari jalur umum juga," ucapnya.
Direktur RSUD dr Moewardi dr Cahyono Hadi mengatakan saat ini di rumah sakitnya ada tiga tenda untuk memfasilitasi pasien yang menunggu pelayanan. Tenda ini dapat menampung hingga 30 pasien. "Iya, tenda dari BPBD dan dari Kemensos," katanya.
Selain penambahan tenda, rumah sakit juga telah menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien COVID-19. Penambahan tempat tidur saat ini mencapai 80 bed.
"Sekarang bangsal Tulip di gedung baru sudah kami alihkan jadi bangsal COVID-19. Total kami memiliki 400 bed dari yang awalnya ada 320 bed," ucapnya.