Penuhi Kebutuhan Nakes Tangani Covid-19 di Jateng, Ganjar Usulkan Gandeng Perguruan Tinggi

| 30 Jun 2021 17:23
Penuhi Kebutuhan Nakes Tangani Covid-19 di Jateng, Ganjar Usulkan Gandeng Perguruan Tinggi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (Dok. Pemprov Jateng)

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan (nakes).

Pasalnya saat ini kebutuhan nakes untuk penanganan pandemi COVID-19 sangat tinggi.

Usulan ini disampaikan Ganjar pasca melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

”Kemarin kita usulkan ke Pak Menko, kita jalin kerjasama dengan perguruan tinggi. Peran Pak Menkes dan Menteri Pendidikan ini  penting. Kalau  bisa mahasiswa tingkat akhir dan dokter intership kita dorong,” kata Ganjar saat ditemui di Solo, Rabu (30/6/2021).

Padahal saat ini sudah ada bantuan nakes dari organisasi kesehatan. Namun pasokannya belum bisa memenuhi kebutuhan nakes untuk penanganan COVID-19.

”Ini perbantuannya bukan kena terus dikasih, tidak. Sekarang lebih sistematis. IDI, PPNI dan Persi semua sudah membantu, tapi faktanya masih kurang,” kata Ganjar.

Dia berharap mahasiswa tingkat akhir dan dokter magang bisa langsung membantu penanganan pasien COVID-19 maupun pasien umum. Sehingga nantinya mereka yang sudah berpengalaman menangani pasien umum bisa digeser untuk menangani pasien COVID-19.

”Kemarin saya juga sudah bicara dengan Pak Menkes, ada banyak cara. Tadi juga telepon terkait oksigen,” jelasnya.

Selain itu Ganjar juga tengah fokus untuk mengoptimalkan rumah sakit darurat di tiap kota. Saat ini sudah ada beberapa kota yang mempunyai rumah sakit darurat, seperti Semarang, Solo dan Kendal. Sementara Banyumas sedang dalam proses penyiapan.

Untuk itu ia meminta beberapa kota lainnya yang angka kasus COVID-19 tinggi, juga menyiapkan hal yang sama.

”Seperti Kudus, Jepara, Grobogan juga segera menyiapkan,” ucapnya.

Terkait kebutuhan SDM, Pemprov Jateng tengah mengupayakan kebutuhan nakes. Meskipun dia mengakui jika pemenuhan kebutuhan SDM ini cukup sulit.

”Memang SDM ini sulit, makanya kita upgrade dengan mengupayakan kerja sama dengan perguruan tinggi,” tegasnya.

Rekomendasi