ERA.id - Wacana pemerintah pusat melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat hingga kini terus bergulir.
Saat ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tengah menunggu instruksi dari pemerintah pusat untuk teknis pelaksanaannya.
Hal ini disampaikan Gibran pada Rabu (30/6). Ia mengatakan saat ini masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat terkait teknisnya. Namun ada beberapa hal yang saat ini sudah mulai disiapkan oleh Pemkot Solo.
”Nunggu instruksi pusat, dari Pak Menkes juga,” kata Gibran.
Hingga saat ini Gibran belum tahu detail teknis PPKM darurat seperti apa. Namun, beberapa poin yang ia tangkap pascamengikuti rapat koordinasi, diantaranya semua kegiatan harus selesai pada pukul 17.00 WIB.
”Tapi belum ada kepastian. Makanya ini kita tegakkan prokesnya,” kata Gibran.
Menurutnya saat ini kondisi pandemi COVID-19 sudah bahaya. Sehingga salah satu hal yang menjadi catatan pasca koordinasi dengan pemerintah pusat, yakni memisahkan antara yang sehat dan yang sakit. ”Sudah bahaya, sudah bahaya. Kita tegaskan, segera pisahkan yang sakit dan yang sehat. Fokusnya ini dulu,” tegasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di Solo juga menyatakan menunggu juklak dan juknis terkait PPKM darurat. Namun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mendahului dengan membuat instruksi gubernur terkait hal ini.
”Intinya kerumunan enggak (boleh), acara enggak (boleh). Nanti dilakukan pembatasan, vaksinasi kita percepat,” katanya.
Terkait penanganan COVID-19 ini, dirinya menginstruksikan agar masyarakat saling mengingatkan.
”Kita butuh dorongan, dukungan untuk gerakan eling lan ngelingke (ingat dan mengingatkan). Eling awake dewe nganggo masker, eling ora kerumunan dan dielingke kanca-kancane sing ra nganggo (ingat kita pakai masker, ingat tidak kerumunan dan mengingatkan temannya yang tidak),” ujarnya.