ERA.id - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto ikut berkeliling bersama 15.306 relawan Tim Detektor COVID-19 ke setiap rumah warga sekaligus melakukan evaluasi programnya.
"Hari pertama ini saya turun langsung bersama tim detektor dan saya ingin memantau langsung sekaligus mengevaluasi setelahnya," ujar Moh Ramdhan Pomanto.
Ia mengatakan, selama memantau di dua kecamatan, terjadi banyak kekacauan dalam hal penelusuran terhadap warga yang melakukan kontak langsung dengan penderita COVID-19 atau yang sedang mengalami gangguan kesehatan.
Danny Pomanto menyatakan, pada dua kecamatan yang ia pantau yakni Kecamatan Mariso dan Ujungpandang, terdapat beberapa hal yang masih kacau. Utamanya di Kecamatan Mariso Jalan Rajawali.
"Hari pertama ini saya dapatkan kekacauan nyatanya banyak warga yang tidak tahu bakal ada pendataan pemeriksaan kesehatan gratis. Lalu tim detektornya kasihan tidak sesuai urutan rumah yang dia periksa. Masa dari ujung lorong baru ke ujung lorong lalu kembali lagi ke tengah. Ini menyiksa tim detektor kita," katanya.
Sebab itu, Danny pun langsung melemparkan keselahan ke pihak camat dan lurah, karena dianggap kurang mendukung program Makassar Recover dalam hal sosialisasi dan sebagainya.
"Jadi, ternyata ini camat dan lurah yang kurang responsif sama ini program. Hari ini saya maafkan. Tapi kalau hari kedua masih begini, saya tidak segan-segan mengganti. Saya butuh orang yang kerja bukan ogah-ogahan kepada warganya," terangnya.
Berbeda lagi, di Jalan Lompobattang, Kecamatan Ujungpandang. Danny mengungkapkan kerapian tim detektor dan dukungan dari kecamatan dan warga setempat.
"Alhamdulillah di kecamatan ini terlihat beda. Kelihatan mana yang memang mengedukasi dan menginfokan warganya jika ada program pemerintah pendataan pemeriksaan kesehatan gratis demi menekan penyebaran COVID-19," tuturnya.
Dalam pemeriksaan atau penelusuran oleh tim detektor, beberapa bagian lain yang dicek yakni suhu tubuh, saturasi oksigen, denyut nadi dan tekanan darah.