Gubernur Papua Lukas Enembe Berang Oknum TNI AU Injak Kepala Warga: Masuk Kategori Penyiksaan, Berharap Tidak Terulang

| 29 Jul 2021 17:43
Gubernur Papua Lukas Enembe Berang Oknum TNI AU Injak Kepala Warga: Masuk Kategori Penyiksaan, Berharap Tidak Terulang
Lukas Enembe (Dok. Pemprov Papua)

ERA.id - Insiden tindak kekerasan terhadap warga tunawicara bernama Steven Laki di Merauke, Papua oleh oknum anggota TNI AU mmebuat berang Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Lukas berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Gubernur Papua berharap agar seluruh aparat penegak hukum yang ada di Papua dapat menjadikan ini sebagai pelajaran dan refleksi diri, agar ke depan hal serupa tidak lagi terulang," kata juru bicara Lukas Enembe, M Rifai Darus, dalam keterangan tertulis, Kamis (29/7/2021).

Lukas Enembe menilai insiden tersebut masuk kategori penyiksaan. Meski begitu, Lukas meminta masyarakat Papua tetap tenang dan memantau proses hukum yang berjalan.

"Gubernur Papua juga meminta kepada seluruh warga Papua untuk tetap tenang dan terus memantau atas proses yang sedang berjalan terhadap kedua aparat TNI AU yang melakukan kekerasan dan penyiksaan tersebut," katanya.

Menurut Rifai, Gubernur Lukas Enembe menekankan agar situasi aman dan kondusif tetap harus dikedepankan dalam masa pandemi ini.

Lukas juga mengapresiasi simpati dan empati yang diberikan masyarakat termasuk warganet. Menurutnya, hal ini jadi bukti semua pihak menginginkan negara selalu hadir dalam melindungi warga negaranya.

Kepada TNI AU, Lukas berterima kasih lantaran telah menindak oknum anggotanya yang terlibat dalam insiden kekerasan tersebut.

"Gubernur Papua tidak lupa berterima kasih kepada seluruh jajaran TNI AU yang bertindak cepat dalam memberi respons atas insiden kekerasan tersebut," ungkap dia.

"Banyak permintaan maaf yang terucap dan diterima oleh publik Papua, mulai dari Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kadispenau Marsma Indan Gilang, hingga Komandan Lanud Yohanes Abraham Dimara Merauke Kolonel Pnb Herdy Ariel Budiyanto. Semoga insiden seperti ini tidak lagi terulang di tanah Papua maupun daerah lainnya," ucapnya.

Rekomendasi