ERA.id - Pembangunan rel layang Joglo mulai terealisasikan sejak Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dilantik bulan Februari lalu.
Namun hingga kini pembangunan tersebut belum juga terlaksana.
Terkait hal ini, Gibran mengaku proyek ini masih ada dalam tahap masa sanggah. Masa sanggah ini berkaitan dengan dampak sosial yang ditimbulkan oleh proyek pembangunan.
”Tunggu dulu, ini masih masa sanggah. Harusnya aman (waktunya),” kata Gibran pada Jumat (20/8/2021).
Pemerintah Kota Solo menargetkan peletakan batu pertama pada bulan Juli 2021. Namun karena kondisi saat ii, Pemkot Solo tidak bisa memaksakan proyek pembangunan tersebut dilaksanakan tepat waktu. Namun saat ini Gibran hanya berupaya untuk mengikuti proses demi proses sesuai dengan tahapannya.
”Ya kita lewati semua prosesnya,” katanya.
Sementara itu Camat Banjarsari Beni Supartono Putro mengatakan saat ini masih ada sebanyak 72 warga yang mengajukan sanggahan terkait hasil pendataan, verifikasi dan validasi atas proyek pembangunan ini. Mereka tersebar di empat kelurahan.
Terkait materi sanggahannya beragam. Ada warga yang menghuni sudah 15 tahun tapi terdata lima tahun. Lalu ada pula warga yang melakukan sanggahan terkait luas tanahnya.
”Rinciannya ada 32 bangunan di Kelurahan Gilingan, satu bangunan di kelurahan Joglo, 25 bangunan di kelurahan Nusukan dan 14 bangunan di kelurahan Banjarsari,” katanya.
Ke depannya, Pemkot Solo akan melakukan verifikasi ulang terkait dengan materi sanggahan. Hasil pengukuran ini akan menjadi verifikasi akhir dan data tetap.
Ia menargetkan pada bulan September semua penggantian uang dampak sosial sudah bisa dicairkan. ”Masih ada juga soal pengadaan lahan milik masyarakat. Semua kami laksanakan beriringan,” katanya.