ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan untuk pembangunan rel layang ini persiapan sudah matang.
Gibran menjelaskan tidak ada kendala terkait dengan relokasi warga terdampak.
”Sejauh ini tidak ada kendala, nggak ada warga yang menolak, semua berjalan baik dan semua mendukung,” katanya usai Rapat Koordinasi Pembangunan Rel Layang dengan perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Selasa (4/1/2022).
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Tengah Putu Sumarjaya menambahkan bahwa ground breaking dimulai pada akhir pekan ini, tepatnya 8 Januari 2022. Pembangunannya membutuhkan waktu selama tiga tahun. pada tahap pertama pembangunan, anggaran yang dibutuhkan yakni Rp 980 miliar dengan dana dari pemerintah pusat.
”Setelah ground breaking, kami akan lakukan sosialisasi untuk penutupan dan rekayasa lalu lintasnya,” ucapnya.
Pengerjaan rel layang ini dipastikan tidak menghentikan perjalanan kereta api (KA). Sebab pada tahap pertama, target pengerjaan yakni menggeser jalur KA yang saat ini aktif. Jalur ini akan digeser ke sebelah titik eksisting. Pemindahan jalur ini dilakukan untuk memasang fondasi rel layang. Pasalnya titik awal pemangunan sangat dekat dengan simpang Joglo.
”Jadi kereta api yang saat ini melewati jalur eksisting bisa melewati jalur ini sementara,” katanya.
Saat ini ada 60 perjalanan yang melintas melalui rel simpang Joglo. Jumlah lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemi. ”Selama ini jalur tersebut merupakan jalur aktif untuk jurusan Solo-Semarang,” katanya.