ERA.id - Perusahaan tambang emas, PT Masmindo Dwi Area yang telah mengeksplorasi lahan tambang sejak 1998 di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, punya pekerjaan unik.
Apa itu? Dia diduga terlibat sebagai perusahaan yang membantu mensponsori kegiatan pemuda pencinta alam di tanah Luwu untuk mendaki tujuh puncak tertinggi yang ada di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari poster digital yang tersebar di media sosial serta diunggah pihak yang terbantu yakni Opa. Kirana Sawerigading.
Aktivitas bertajuk 'Pendakian Tujuh Puncak Indonesia Wija To Luwu' tersebut pun disindir oleh sebuah akun Facebook bernama Uwarie.
"Banggalah kalian mendaki dan di sponsori perusahaan pertambangan emas di Latimojong. Saya kira tadinya Opa.kirana Sawerigading dan mereka yg ada di flyer ini adalah pencinta alam. Nga tahunya, satu perusahaan eksplorasi alam di Luwu turut memberi sokongan. Mental proposal. Alamak! ada KNPI juga."
Untuk diketahui, Masmindo relatif baru dalam melakukan eksplorasi, karena baru memulai aktivitas pada tahun 1998. Meski begitu, sebelum Masmindo hadir, sudah ada perusahaan yang mengeksplor alam Luwu lebih dulu.
Menurut Corporate Communications PT Masmindo Dwi Area, Dwiwati Riandhini atau Dria, pihaknya memprediksi kegiatan produksi paling cepat dimulai tahun 2023 atau 2024.
Penambangan bisa dilakukan setelah desain teknik tambang dan financial modelling selesai, kemudian dilanjutkan pembebasan lahan dan konstruksi.
"Setelah pembebasan lahan, kemudian tahap konstruksi yang diperkirakan tiga tahun. Setelah itu baru bisa berproduksi," ujar Dria.
PT Masmindo Dwi Area sendiri merupakan perusahaan patungan antara PT Nusantara dan PT Indika Energy Tbk.
PT Nusantara berasal dari Australia menguasai 75 persen saham di PT Masmindo dan melantai di pasar bursa Melbourne, Australia. Sedangkan, PT Indika Energy hanya kebagian 25 persen saham.
Dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Ditjen Minerba Kementerian ESDM Sugeng Mujiyanto membenarkan, PT Masmindo Dwi Area telah melakukan eksplorasi di Luwu, Sulsel. Tetapi, posisi terakhir pada Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) di tahun 2021.