ERA.id - Acara Gubernur Jateng Menyapa yang digelar Ganjar Pranowo menjadi momen para pekerja migran Indonesia (PMI) untuk curhat. Mulai dari masalah pribadi, perizinan, hingga pungli.
Pada Minggu (10/10) malam, Ganjar mengecek kondisi para PMI lewat acara Gubernur Jateng Menyapa secara virtual melalui Zoom. Setidaknya 300-an buruh migran ikut serta dan bergiliran ‘curhat’ ke Ganjar.
Salah satunya Irianto, anak buah kapal (ABK) sebuah kapal ikan yang saat ini berada Taiwan. Kepada Ganjar, Irianto curhat soal pungli yang dialaminya.
“Ada pungli tapi mainnya pinter banget jadi kaya bukan pungli. Penginnya kita itu dari pemerintah ada tindakan tegas untuk menyelidiki,” ujarnya.
Ganjar pun meminta Irianto serta kawan-kawan ABK kapal ikan lainnya untuk langsung melapor jika menemukan pungli.
“Kalau anda menjadi korban pungli tapi tidak lapor, kan kita tidak tahu. Kalau kemudian menyampaikan kepada kita ya kita tahu. Dulu laporan pungli di tempat lain juga laporan dari masyarakat. Ada aplikasi laporgub, paling gampang follow IG, Twitter, Facebook-nya Pak Gubernur,” tutur Ganjar.
Masih seputar kru kapal, Ganjar juga kendapat curhatan dari Yaya, perwakilan kru kapal pesiar yang sering mendapatkan kendala birokrasi saat mengurus perpanjangan paspor pelaut.
Para PMI terus bergantian curhat ke Ganjar. Bahkan ketika menyudahi acara karena harus memimpin rapat, Ganjar masih meladeni curhatan PMI asal Cilacap meski sempat kena semprot karena laporannya via akun Instagram.
“Iya itu (acara Gubernur Jateng Menyapa) kan kita jadi tau ya sebenarnya kondisi PMI kita,” ucap Ganjar ditemui usai acara.
Beberapa persoalan, lanjut Ganjar, sebenarnya ada solusinya. Misalnya terkait laporan kepulangan yang dipersulit, Ganjar menilai hal itu bisa lebih mudah dengan beberapa cara.
“Sebenarnya ini bisa kita buatkan cara. Datang, dokumentasi beres, colok hidungnya, dia masuk karantina. Nah, nanti hasilnya akan dianter pakai email,” katanya.
Curhatan buruh migran asal Cilacap, lanjut Ganjar, terkait PMI yang sudah purna juga sudah ada solusinya. Ganjar mengatakan, sebenarnya Disnakertrans sudah memiliki program tersebut. Hanya saja komunikasi di tingkat daerah terkendala.
“Pendampingan PMI yang purna ini sebenarnya kita juga punya. Pelatihannya mulai dari produksi sampai menjual, mesti dilatih secara lengkap. Nah nanti kita dampingi. Tapi ternyata komunikasi tidak bisa berjalan lancar apalagi di pemkab. Nah nanti kita bantu komunikasi dengan pemkab,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, kondisi PMI Jawa Tengah dalam kondisi baik. Ganjar berharap forum komunikasi ini bisa memberikan perasaan nyaman bagi mereka untuk tenang bekerja di negeri orang.
“Ya kita jembatani memang. Jadi dengan kawan-kawan yang tadi menyampaikan sih rasa-rasanya oke. Yang Jepang tadi relatif bagus ya. Yang Taiwan juga bagus bisa berjalan. Jadi mudah-mudahan mereka baik-baik saja,” tandasnya.