ERA.id - Seorang pria bernama Andri Kurniawan, yang kerap dipanggil ustaz, melontarkan kalimat kontroversi tentang Negeri Tirai Bambu yakni China.
Ucapannya diketahui lewat sebuah video pendek berisi potongan ceramah Andri yang diunggah akun Twitter Santoso Wibisono dan ikut dibagikan pegiat media sosial Yusuf Muhammad.
Di situ, Andri menyebut Presiden China memerintahkan Pemerintah RI untuk menghadapi umat Islam di Indonesia.
“Ketika Presiden China memerintahkan untuk menghadapi umat Islam Indonesia, pemerintah diminta untuk melakukan dengan hard power. Akhirnya, perintah Presiden China langsung dilaksanakan. Yang pertama, disiapkan pasukan Brimob. Yang kedua, Densus 88. Yang ketiga, pasukan BIN,” ujar Andri Kurniawan.
Entah dari mana Andri mendapatkan informasi tersebut. Yang pasti, ucapannya mesti diperiksa dan dikritisi. Jangan langsung ditelan mentah-mentah.
Sampai di situ saja? Tidak. Andri juga menuding pihak Kepolisian RI mengerahkan preman untuk menghadapi umat Islam, contohnya lewat operasi intelijen orang gila.
“Akhirnya apa? Gerakan operasi intelijen orgil (orang gila) yang disasar imam masjid, ustaz, ulama, ya kan?” ungkapnya.
Bahkan tak segan, lewat analisisnya yang lagi-lagi mesti dipertanyakan, ia menuding insiden penusukan Syekh Ali Jaber merupakan bagian dari operasi intelijen orgil.
“Sudah bergerak tes case awal Syech Ali Jaber. Kenapa Syech Ali Jaber? Karena Syech Ali Jaber pernah muhadoroh, ‘saya bercita-cita supaya di Indonesia muncul 1 juta penghafal Al-Qur’an, insyallah ke depan presidennya hafal Al-Qur’an',” tambah Andri.
Akhirnya, komentar tersebut langsung ditanggapi Yusuf Muhammad dengan tegas. “Ini bukan ulama! Ini provokator pengadu domba,” cuit Yusuf Muhammad.
“Jika orang-orang seperti ini tru dibiarkan, maka hancurlah negara ini seperti negara-negara di Timur Tengah,” ujarnya.