ERA.id - Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad geram dengan isi ceramah seorang pendakwah bernama Ustaz Andri Kurniawan yang menuding penusukan mendiang Syekh Ali Jaber di Masjid Fallahudin, Kota Bandar Lampung pada September 2020 merupakan skenario dari China.
Pernyataan itu disampaikan Ustaz Andri di kanal YouTube Al-Faruq Channel. Dalam potongan ceramah yang dibagikan di akun Twitter Yusuf Muhammad, ustaz tersebut menyebut bahwa penusukan Syekh Ali Jaber adalah test case perdana dari operasi intelijen orang gila.
"Akhirnya apa? Gerakan operasi intelijen orgil (orang gila) yang disasar imam masjid, ustaz, ulama, ya kan? Sudah bergerak tes case awal Syech Ali Jaber," kata Ustaz Andri.
Ia menyebut alasan penusukan terhadap Syekh Ali Jaber karena pendakwah asal Madinah tersebut punya cita-cita melahirkan 1 juta penghafal Al-Qur'an di Indonesia dan berharap presiden mendatang seorang penghafal Al-Qur'an.
Ustaz Andri juga menuding bahwa skenario tersebut atas instruksi dari Presiden China Xi Jinping kepada pemerintah Indonesia lewat Brimob, Densus 88 Antiteror, BIN, hingga merekrut para preman untuk menghadapi umat Islam dan ulama.
"Kenapa ketika presiden china memerintahkan untuk menghadapi umat Islam indonesia pemerintah diminta untuk melakukan dengan hard power. Akhirnya perintah Presiden China langsung dilaksanakan," kata dia.
"Pertama, disiapkan Brimob, kedua densus 88, ketiga pasukan BIN, keempat Wakapolri mengumumkan pakai preman untuk menghadapi umat Islam. Vulgar loh pak diumumkan lewat publik, preman direkrut untuk menghadapi umat Islam," tambah dia.
Menanggapi itu, Yusuf Muhammad dengan keras menyebut bahwa ustaz tersebut bukan merupakan ulama, melainkan seorang provokator yang ingin mengadu domba.
Ia lantas meminta agar pihak kepolisian bergerak cepat menindak oknum ustaz tersebut agar negara Indonesia tidak hancur seperti yang terjadi pada negara-negara di Timur Tengah.
"Ini bukan ulama! Ini provokator pengadu domba. Jika orang-orang seperti ini tru dibiarkan, maka hancurlah negara ini seperti negara2 di Timur Tengah. Cc @CCICPolri @DivHumas_Polri @jokowi," cuit Yusuf Muhammad.