Banjir di Medan Seret Nama Gubsu Edy dan Wali Kota Bobby Nasution, PUPR: Jangan Saling Menyalahkan

| 27 Nov 2021 06:27
Banjir di Medan Seret Nama Gubsu Edy dan Wali Kota Bobby Nasution, PUPR: Jangan Saling Menyalahkan
Direktur Ditjen SDA Kementerian PUPR, Ir Joko Widyoko (Muchlis Ariandi/Era.id)

ERA.id - Direktur Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir Jarot Widyoko mengatakan akan melakukan strategi pengendalian banjir di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Pengendalian banjir akan dilakukan dengan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Pada jangka pendek, pihaknya bersama pemerintah daerah akan melakukan penanganan darurat dan normalisasi sungai.

Hal itu disampaikan setelah menggelar rapat koordinasi bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan sejumlah kepala daerah di wilayah rawan banjir, bertempat di Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (26/11/2021).

"Penanganan banjir seperti yang dikatakan tadi dalam jangka pendek adalah dengan melakukan penanganan darurat, kemudian akan melakukan jangka menengah dan jangka panjang," kata Jarot.

Jarot menjelaskan, untuk penanganan jangka pendek, pihaknya akan melakukan penanganan darurat agar saat hujan tidak menimbulkan banjir. Pihaknya akan melakukan peninjauan di daerah yang terdampak banjir misalnya di Kota Tebingtinggi, Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan, yang selanjutnya akan dilakukan penanganan jangka menengah dan jangka panjang.

Selain itu, kata Jarot Ditjen SDA akan melakukan rencana normalisasi sungai di tahun depan di wilayah Kota Medan sebagai salah satu upaya pengendalian banjir.

"Normalisasi Sungai, setelah berdiskusi dengan pemerintah ada prioritas yang akan kita lakukan tahun depan salah satunya adalah Sungai Baderah. Kita melihat mulai dari lahannya mana yang banyak banjirnya, dan yang menentukan mana yang prioritas itu adalah pemerintah daerah sedangkan kami (Ditjen SDA) hanyalah tukang," ungkapnya.

Jarot menyampaikan, persoalan banjir tidak akan bisa diatasi hanya oleh Kementerian PUPR saja, juga tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota, melainkan harus ada kolaborasi dan sinergisitas dengan masyarakat.

Masyarakat dapat berpartisipasi mencegah banjir dengan membuat Bipori, sumur resapan di rumah masing-masing. Langkah tersebut sangat efektif dalam mencegah dampak curah hujan yang tinggi yang menyebabkan banjir akibat sungai meluap.

"Tidak usah saling menyalahkan, berbuatlah dari diri kita, kembalikan air ke bumi jangan ke serokan atau sungai. Khususnya yanag di tengah sampai ke hulu," ujarnya.

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan pemerintah baik itu Provinsi Sumut maupun daerah menggelar pertemuan dengan pihak Ditjen SDA untuk pengendalian banjir di Sumut. Dalam waktu dekat akan dilakukan pemetaan lokasi rawan banjir dan titik persoalan yanag segera mungkin akan dilakukan penyelesaian.

"Penanganan banjir akan dilakukan mulai dari hulu hingga ke hilir, ada yang di Kota Tebingtinggi hulunya, mana yang nanti perlu diperbaiki, nanti beliau Ir Jarot Widyoko Dirjen Sumber Daya Air PUPR, akan melakukan peninjauan di beberapa lokasi yang menjadi titik banjir misalnya di Kota Tebingtinggi, Kota Medan misalnya hulunya dimana di dan Deli Serdang," ungkapnya.

Rekomendasi