ERA.id - Saat ini klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di kota Solo terus bertambah. Totalnya ada 30 murid yang dinyatakan positif Covid-19 dari klaster PTM di kota Solo.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo Dwi Ariyatno mengatakan saat ini sudah ada 30 murid dari SD dan SMP yang terpapar Covid-19. Jumlah ini berasal dari tracing terhadap tujuh anak dari tiga sekolah.
”Sampai sekarang totalnya 30 murid yang terpapar, tapi sekarang masih dilanjutkan tracingnya. Kalau lihat perkembangannya baik. Sebab jika dibandingkan program Surveilans tahap pertama, saat ini angkanya tidak sebanyak yang awal,” katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (29/11/2021).
Sebagai informasi Kementerian Kesehatan menunjuk kota Solo untuk program Surveilans. Program ini melakukan swab secara acak pada beberapa sekolah di kota Solo dan beberapa kota lainnya. Pada tahap pertama, ada sekitar 50 anak yang ditemukan terpapar Covid-19.
Saat ini sekolah yang ditutup yakni di SDN Cinderejo Lor, SDN Beskalan, SDN Semanggi Kidul, SMPN 6 dan SMP Muhammadiyah 7. Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dari Kementerian Kesehatan, sekolah yang ditemukan muridnya terpapar, diharuskan menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
”Jadi kami menjaga interaksinya,” ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan saat ini tidak ada data terkait program Surveilans yang ditutupi oleh Pemkot Solo. Ia mengakui anak-anak merupakan jenjang usia yang mudah terpapar.
”Kalau ada yang sakit memang menjadi tanggung jawab saya sampai mereka sembuh. Tidak hanya muridnya, tapi juga orang tuanya juga. Tapi sejauh ini mereka sembuh lebih cepat, sebab tanpa gejala,” katanya.