75 Tahun HMI, Ini Kenangan Unik dari Satu Kadernya: Demo dan Abaikan Azan Salat Magrib

| 05 Feb 2022 18:00
75 Tahun HMI, Ini Kenangan Unik dari Satu Kadernya: Demo dan Abaikan Azan Salat Magrib
Ilustrasi kader HMI di Makassar (Antara)

ERA.id - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kini memasuki usia 75 tahun hari ini, Sabtu (5/2/2022). Banyak kader jebolan HMI yang menyebar dalam dunia politik.

Tak cuma itu, organisasi yang identik dengan sapaan 'kanda' dan 'dinda' ini, juga kerap menarik perhatian politisi dan pemerintah.

Baik saat memprotes kebijakan pemerintah pun tidak. Buktinya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Airlangga Hartarto, sampai memuji HMI.

"Banyak tokoh bangsa lahir dari tempaan HMI, menjadi kritis, solutif, dan bermanfaat untuk sesamanya. Pemikiran-pemikiran tokoh HMI selalu ditunggu untuk menemukan solusi persoalan bangsa demi kemajuan Indonesia,” ujar Airlangga, Sabtu (5/2/2022).

Ketum Golkar ini mengakui, banyak kader HMI menduduki jabatan penting di pemerintahan. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya keberadaan HMI sebagai kawah candradimuka tokoh bangsa.

Namun di luar dari itu, HMI juga menciptakan kader yang unik. Salah satunya datang dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada Oktober 2021 silam, seorang pria berpeci hijau hitam khas HMI, berdemo dan memblokade jalan di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Makassar, Kamis (21/10/2021) jelang Magrib.

Belakangan, aksinya diprotes seorang ibu. Dengan ucapan yang keras, si ibu menggertak dan memprotes aksi mahasiswa tersebut.

Saat itu memang seorang pria berpeci HMI yang berwarna hijau hitam, memegang toa dan berdiri di atas truk kontainer.

Ia berteriak-teriak mengkritik pemerintahan. Di belakangnya, terlihat seorang pria yang mengibarkan bendera HMI.

Di tempat perkara, tampak beberapa mobil truk ditahan di tengah jalan. Inilah awal yang membuat seorang ibu tersebut kesal, sebab perjalanannya pulang ke rumah terhalang macet.

Bukan cuma mengeluh macet, sang ibu juga geram karena si mahasiswa tidak menghiraukan suara azan Magrib dari masjid sekitar.

Kemarahan ibu ini pun viral di media sosial dan disebar ke sejumlah grup WhatsApp. Lalu apa efek dari marahnya si ibu? Tidak ada. Mahasiswa mengabaikan tuntunannya dan terus saja berorasi.

"Dua jam meka di sini (sudah dua jam saya di sini) perjalananku mau ke Daya. Eh Islam, berdosalah kalian yang menghalangi orang untuk salat di masjid," kesal ibu dalam rekaman video.

"Eh salat Magrib, salat Magrib, mengertilah kalian." sambungnya.

Ucapan ibu tersebut langsung disambut demonstran. "Hidup rakyat," ucap salah seorang mahasiswa yang berada di dekat ibu tersebut.

Untuk diketahui, HMI adalah organisasi mahasiswa yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947, atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (sekarang Universitas Islam Indonesia).

Rekomendasi