Ganjar Kembali ke Wadas Tanpa Kawalan Polisi, Warga Curhat: Sekarang Lihat Polisi dan Orang Baju Hitam Jadi Takut..

| 14 Feb 2022 09:07
Ganjar Kembali ke Wadas Tanpa Kawalan Polisi, Warga Curhat: Sekarang Lihat Polisi dan Orang Baju Hitam Jadi Takut..
Ganjar bertemu warga Wadas penolak tambang, Minggu (13/2). (Dok Pemprov Jateng)

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kembali mendatangi Desa Wadas, Purworejo, Minggu (23/2). Beda dengan kedatangan sebelumnya yang dikawal aparat kepolisian, kali ini Ganjar datang sendirian.

Gajar tiba di Desa Wadas sekitar pukul 12.30 WIB. Begitu tiba di Masjid Nurul Huda, politikus PDI Perjuangan itu Iangsung disambut ratusan warga Wadas. Mereka yang sudah berada di lokasi, menyambut Ganjar dengan nyanyian Ya Lal Wathon khas warga Nahdliyin.

Tidak tampak ketegangan dalam pertemuan Ganjar dengan warga penolak tambang andesit di Wadas itu. Ganjar disambut ramah dan hangat. Sejumlah warga juga tersenyum saat disalami Ganjar.

Ia juga sempat menyapa Nurhadi, salah satu warga Wadas yang ditangkap polisi dan sempat video call dengannya. Kepada Nurhadi, Ganjar menanyakan kabar dan menawarkan pengobatan karena Nurhadi mengatakan sakit di bagian dada.

"Diperiksa ya, dironsen biar ketahuan sakitnya apa," kata Ganjar.

Nurhadi tersenyum mendengar tawaran itu. Namun, ia meminta pada Ganjar untuk dipijat saja.

Usai melaksanakan salat zuhur, Ganjar kemudian duduk lesehan di teras masjid dan ngobrol santai dengan warga Wadas.

Dalam kesempatan itu, warga secara bergantian menyampaikan uneg-unegnya pada Ganjar. Sejumlah warga menceritakan peristiwa penangkapan yang mereka alami.

"Kami takut pak, suami saya ditangkap tanpa tahu masalahnya. Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma pak," kata Waliyah, salah satu warga.

Warga lain, Ana, menceritakan ia dan suaminya ditangkap oleh pihak kepolisian saat konflik terjadi. Suaminya ditangkap saat sedang berada di perjalanan menuju Purworejo, sementara dirinya ditangkap saat berada di desa.

"Kasihan anak saya Pak, masih kecil. Bagaimana rasanya ditinggal kedua orang tuanya yang ditangkap polisi, pak. Kami warga masih trauma," katanya.

Ganjar mendengar cerita-cerita dan tuntutan warga itu. Sebelum mengawali sambutannya, Ganjar meminta maaf atas penangkapan warga pada Selasa (8/2).

"Kulo nyuwun ngapuro kalih panjenengan (saya minta maaf pada bapak/ibu) atas peristiwa yang terjadi. Makanya saya datang ke sini secara langsung. Yang kedua, saya ke sini ingin mendengarkan langsung dari masyarakat dari persoalan yang ada," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan akan menindaklanjuti termasuk mengajak dialog sejumlah pihak yang berkepentingan.

"Ada tiga hal yang akan kita kerjakan setelah pertemuan ini. Pertama, kita akan melakukan evaluasi teknis. Kedua, metode pendekatan dan ketiga terkait apa yang selama ini menjadi polemik, apakah yang pro atau kontra. Nah, yang ketiga ini sepertinya kurang, makanya saya datang ke sini dan ingin mendengarkan secara langsung," ucapnya.

Disinggung terkait apakah tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan, Ganjar mengatakan hal itu akan dibicarakan secara teknis.

"Belum. Itu masalah teknis yang harus kita bicarakan. Tidak sekadar bicara cabut atau tidak cabut, tapi itu teknis. Itu yang saya katakan evaluasi teknis yang akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," pungkasnya.

Kami juga pernah menulis soal  Ganjar Larang Penerima Ganti Rugi Tambang Wadas Beli Mobil: Mending buat Beli Tanah Kamu bisa baca di sini

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi