ERA.id - Salah satu warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Ivhal mengeluh dikarenakan dirinya mendapatkan perilaku yang tak menyenangkan dari oknum pedagang asongan di Terminal Daya, Jalan Kapasa Raya, Kecamatan Biringkanaya.
Ivhal mengakui mendapatkan perilaku yang kurang menyenangkan dari oknum pedagang asongan. Menurutnya selain kata kasar, ia juga dipaksa membeli dagangan yang dijual oleh pedagang.
"Kata-katanya kasar ki kalau tidak dibeli dagangannya. Kalau tidak mau, na paksa ki beli ki. Baru tangannya satu tersembunyi seakan-akan mau mengancam," katanya kepada ERA, Jumat (6/5/2022).
Ivhal menjelaskan kronologinya, waktu itu ia hendak melakukan mudik. Sesampainya di terminal ia langsung dihampiri oleh beberapa oknum pedagang asongan.
"Saya langsung didatangi beberapa pedagang asongan. Awalnya nanya soal saya mau ke mana, setelah itu di antar ke mobil. Saat naik di mobil mereka terus menunggu di luar mobil. Pada saat itu ada pedagang yang bertanya, 'Jadi mau beli atau tidak Pak?'. Padahal saya kan tidak ada niat sama sekali untuk membeli," jelas Ivhal yang juga merupakan salah satu karyawan BUMN di Kota Makassar.
Setelah mendapatkan kata yang tidak enak dan pemaksaan yang dihadapinya, Ivhal terpaksa membeli dagangan milik pedagang asongan di Terminal Dayak.
Kasus ini juga menjadi perbincangan hangat di sosial media, yakni Facebook. Postingan salah satu warga Makassar menjadi viral dan puluhan netizen mengomentarinya.
"Lagu lama. Dari zaman begitu suka memaksa beli buahnya dan jualan lainnya. Main ancam kalau tidak mau dibeli," kata pemilik akun bernama Putra Thalib.
Beda lagi dengan Decal Syakira yang mencurahkan isi hatinya. Sebab ia pernah mengalami hal yang sama di Terminal Daya Makassar.
"Iye (iya), kurang ajar semua itu penjualnya. Maksa dan suka ngancam juga. Ditawarkan harga Rp5 ribu, pas mau diambil dibilang (pedagang bilang) Rp50 ribu. Sekali saya bilang tidak jadi (tidak membeli), (pedagang) maksa disuruh terus pegang itu buah," sebut Decal Syakira.
Sementara itu, saat ERA menghubungi Kapolsek Biringkanaya, Kompol Alimuddin belum merespons pesan singkat dari penulis.