ERA.id - Pemasukan retribusi melintasi jembatan menuju kawasan wisata Pulau Osi, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) meningkat pada setiap hari libur Lebaran.
“Kalau hari-hari besar uang masuk itu bisa lebih dari Rp500 ribu, Paling tinggi Rp800 ribu per hari,” kata Kepala Dusun Pulau Osi, Yusuf Siolimbona, Sabtu, (7/5/2022).
Ia menyebutkan, pada hari Lebaran, mereka mendapati uang masuk sebanyak Rp855 ribu, H+1 Lebaran, Rp695 ribu, dan pada H+2 kembali dapat Rp800 ribu per hari, setiap harinya.
“Kalau hari-hari biasa itu, Rp50 ribu sampai Rp. 70 ribu saja. Nanti kalau ada acara di Pulau Osi baru biasanya Rp100 ribu lebih,” ucapnya.
Selain itu, penjaga portal jembatan Pulau Osi, Samadu mengatakan, harga untuk masuk ke Pulau Osi tidak begitu mahal. Untuk satu motor hanya Rp5.000, dan untuk pejalan kaki hanya Rp2.000 per orang.
“Kan kalau mobil belum bisa masuk. Jadi diwajibkan untuk motor dan pejalan kaki saja. Uangnya kami gunakan untuk rehab jembatan. Jembatannya kan sudah dua kali rehab ini,” kata Samadu.
Ia menuturkan, untuk sekali rehab jembatan biasanya membutuhkan dana sebesar Rp4,5 juta untuk membeli satu kubik kayu.
“Kayunya jenis kayu kupasa. Kami gunakan untuk perbaiki yang rusak, atau ada sisi jembatan yang sudah mulai rapuh. Ini sudah dua kali direhab,” tutur laki-laki 65 tahun itu.
Selain itu, Samadu mengaku, sudah menjaga portal jembatan Pulau Osi ini lebih dari 10 tahun.
“Saya disuruh dari kepala dusun. Kepala dusun bilang kalau saya stop jaga jembatan ini, katanya jembatan ini nanti rubuh. Jadi saya dengan suka rela untuk jaga ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, ia digaji dari setengah uang yang didapati dari menjaga portal itu.
Pulau Osi merupakan kumpulan beberapa pulau kecil yang sangat eksotis yang terletak di Desa Eti, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Pulau itu memiliki potensi hasil laut yang besar dengan terumbu karang yang beragam sebagai habitat dan berbagai jenis ikan dan juga memiliki kawasan mangrove yang menjadi daya tarik wisata.