Jogja Darurat Sampah Berakhir, Warga Buka Blokade TPA Piyungan

| 12 May 2022 10:37
Jogja Darurat Sampah Berakhir, Warga Buka Blokade TPA Piyungan
Timbunan sampah di sentra PKL Teras Malioboro 2. (Wawan/era.id)

ERA.id - Pemda DIY bersama perwakilan warga sekitar TPA Regional Piyungan, Kalurahan Sitimulyo, Bantul telah membuat kesepakatan bahwa blokade sejak Sabtu (7/5) akan dibuka pada Kamis (12/5) pagi ini.

Bloakde dilakukan karena TPA itu sudah overload dan mencemari lingkungan warga. Akibat blokade ini Yogyakarta mengalami darurat sampah dengan tumpukan sampah di berbagai sudut kota selama beberapa hari.

Kesepakatan pembukaan blokade itu merupakan satu dari delapan hasil pertemua warga Kalurahan Sitimulyo, khususnya Dusun Banyakan 1-3 dan Dusun Ngablak, dengan Pemda DIY, Rabu (11/5) siang di Kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Yogyakarta.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, yang memimpin pertemuan, mengatakan bahwa Pemda DIY telah mengupayakan pemadatan sampah di zona A dan B untuk memperpanjang daya tampung.

“Setelah dipadatkan kemarin, bisa turun sekitar 4 meter dan mungkin bisa bertambah daya tampungnya sekitar 1,5 bulan. Zona transisi akan digunakan kalau kapasitas zona A dan B benar-benar sudah tidak memadai. Jadi kita memaksimalkan dulu zona A dan zona B,” ujarnya.

Aji mengatakan, jika zona transisi digunakan, diproyeksikan hanya akan digunakan hingga tahun 2025. Setelah tahun tersebut, lahan transisi akan ditutup dan tidak akan ada lagi pembuangan sampah.

“Pada intinya, kita sekarang sedang mengupayakan pengelolaan sampah dari sekadar pembuangan menjadi pengolahan/pemrosesan,” imbuhnya.

Di sisi lain, sesuai dengan aspirasi warga, Aji menekankan bahwa penyiapan proses lahan transisi juga harus memperhatikan bahaya pencemaran sumber air tanah.

“Jika lahan dimanfaatkan, mohon diperhatikan agar tidak terjadi pencemaran air tanah. Harus diperhatikan teknologi yang akan digunakan seperti apa dan harus ada solusi sebelum dimanfaatkan. Jika diperlukan, kiranya bisa ditambah jumlah sumur tanah/bor untuk mencukup ketersediaan air bagi warga sekitar TPA Regional Piyungan.

Aji menambahkan, rencananya, lahan lama (eksisting) secara perlahan akan ditutup dengan vegetasi. “Secara teknis, hal itu akan dikerjakan oleh Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) DIY. Mari kita cari yang terbaik untuk masyarakat Sitimulyo maupun DIY secara umum. Saya kira, dialog ini tak hanya berhenti sampai di sini, kita bisa teruskan dialog,” pesannya.

Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota khususnya 3 wilayah yang memusatkan pembuangan sampah di TPA Piyungan yakni Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman,dan Bantul (Kartamantul).

Menurutnya, dukungan pemerintah kab/kota untuk sosialisasi dan edukasi soal pemilahan sampah di tingkat keluarga termasuk mengkaji sarana prasarana pengangkutan sampah sangat penting dilakukan.

Rekomendasi