Viral Usai Buat Video Soal Perasaanya Pasang Kateter Pasien Pria Ganteng, Mahasiswi Keperawatan Ini Terancam Sanksi

| 02 Jun 2022 14:35
Viral Usai Buat Video Soal Perasaanya Pasang Kateter Pasien Pria Ganteng, Mahasiswi Keperawatan Ini Terancam Sanksi
Tangkapan layar mahasiswi Unisa ungkap pasang kateter ke pria (Twitter)

ERA.id - Sebuah video tentang ungkapan perasaan seorang perawat perempuan saat memasang kateter pada pasien laki-laki viral di media sosial.

Tangkapan layar video tersebut diunggah oleh akun Twitter @AREAJULID, Rabu (1/6/2022), hingga dikomentari ribuan netizen.

Unggahan itu menampilkan foto perempuan dengan pakaian perawat. Terdapat tulisan "ketika aku memasang kateter urin/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi."

Postingan tersebut mendapat kecaman dari warganet. Akun Moditabok yang mengunggah video tersebut di TikTok dinilai menyalahi etika sebagai petugas medis.

Akun Moditabok sempat menjelaskan maksud video tersebut yang disebutnya cuma sebagai seru-seruan.

"Dari aku juga gak nyebutin siapa pasiennya. Ini lebih ke sharing pengalaman dan aku yakin bukan cuma saya yang ngerasa gitu," ujarnya.

Menurutnya, ia tetap bekerja profesional. "Karena kita dah punya ilmunya. Yuk ambil positifnya. Banyak komen2 yang isinya edukasi," kata akun itu.

Belakangan diketahui lokasi pengambilan video berada di RSUD Wonosari, Gunungkidul, DIY. Pihak RS telah meminta maaf video tersebut.

"Kami dari RSUD Wonosari menyampaikan bahwa yang bersangkutan bukan pegawai RSUD Wonosari, tapi mahasiswa Universitas X yang sedang praktik di RSUD Wonosari. Kejadian ini akan segera ditindaklanjuti oleh manajemen. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," demikian pernyataan RSUD tersebut.

Mahasiswa tersebut rupanya dari program studi keperawatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa). Pihak kampus menyatakan bakal mendalami kasus tersebut dan mempertimbangkan pemberian sanksi ke mahasiswi tersebut.

"Kami sudah koordinasi dengan kepala prodi yang bersangkutan. Akan ada sanksi yang tegas sesuai aturan," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa Yogyakarta Sinta Maharani, singkat.

Sanksi tersebut mulai skorsing, penundaan kelulusan, hingga pembatalan keseluruhan proses kuliahnya selama ini.

Rekomendasi